Zivana terkejut saat satpam rumahnya bilang kalau ada seseorang yang berkunjung bernama Bima. Laki-laki masa lalunya. Dan pernah ada dalam hatinya. Tidak!! Zivana mengatakan tidak untuk Bima yang datang lagi yang katanya untuk mengucapkan bela sungkawa. Dia yang masih berada di masa iddah, tidak akan menemui Bima. Meskipun dia pernah mencintai Bima, tapi rasa itu sudah musnah seiring tumbuhnya cinta Andra di hatinya.
Terlalu cinta bisa jadi benci. Terlalu benci pun bisa menjadi cinta. Mungkin ungkapan itu yang pas untuk Zivana saat ini. Bima yang tadinya ia cintai kini cinta itu tak berbekas di hatinya. Luntur semua seiring tumbuhnya cinta Andra di hatinya.
Zivana hanya bisa mendengarkan percakapan Arini dan Bima dari dalam kamar. Kebetulan kamarnya sekarang memang ada di lantai satu. Semakin besar perut Zivana, membuat dia tak mampu lagi naik turun tangga.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください