webnovel

Gelak Tawa Makhluk Menjijikan

* Clang *

Bunyi dentingan besi terdengar di udara, Percikan api terlihat saat Katana Putih yang ada ditangan Shishio menangkis sebuah Benda Hitam yang dengan cepat melaju kearahnya.

Bahkan Shishio sedikit terkejut karena Kekuatan yang dihasilkan oleh Benda Hitam itu, walaupun hanya memberikan sedikit efek kejut kepadanya.

Posisinya sedikit bergeser dan mulutnya mendecak, ekspresinya sedikit berubah, yang tidak berubah hanyalah matanya yang tertutup.

' Cih... Cahaya Hitam itu Cukup Berat '

Tidak berhenti sampai disitu, Cahaya Hitam yang sedikit menjauh akibat Ditangkis oleh Shishio dengan ajaibnya berbalik Arah dan Kembali menyerang Shishio.

Bahkan kecepatannya bertambah dua kali lipat yang membuatnya hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Mulut Nanami ternganga karena serangan tiba-tiba tersebut dan Tetsuya dengan wajah kecilnya terlihat menghilangkan ekspresi datarnya dan membuat ekspresi Serius.

Sementara itu, walaupun dengan mata yang buta, Shishio masih dapat melihat Benda Hitam didepannya dengan arti lain. Telinganya terlihat sedikit bergoyang, yang kemudian disusul dengan perubahan cara memegang pedangnya.

Kedua kaki Shishio kemudian sedikit ditekuk dan dengan cepat Menangkis momentum pertama dari Benda Hitam itu.

* Clang *

Percikan terbang diudara saat hanya terlihat Kilatan cahaya Putih dan Hitam di mata safir Tetsuya. Namun bagi Shishio, dunia serasa melambat sehingga dia dapat fokus sepenuhnya menebas Benda Hitam itu.

Setelah dentingan pertama, Benda Hitam sedikit terpental namun kembali mengarah Shishio dengan sangat cepat.

* Clang *

* Clang *

* Clang *

Tiga tebasan beruntun dilepaskan oleh Shishio dan dia berhasil menebas Benda Hitam itu sehingga terpental sedikit lebih jauh.

' Ini Saatnya!!! '

Setelah merasakan bahwa jarak benda hitam sudah cukup jauh untuknya membuat Kuda-kuda, Shishio merubah pegangannya terhadap gagang Katana dan juga merubah posisi kedua kakinya.

" Mizu no Kokyu, Ichi no Kata ( Pernafasan Air, Jurus Pertama ) "

Setelah itu, Katana Putih milik Shishio menebas secara lurus dan cepat kearah Benda hitam yang masih dalam saat-saat terpental ke belakang.

Saat Pedang memggesek udara, Aliran air dengan cepat membuat Arus lurus yang cukup deras mengikuti arah tebasan Pedang.

Dengan mata yang buta, Shishio secara tepat mengarah langsung ke titik tengah dari Benda Hitam itu dan...

" Minamo Giri!!! ( Tebasan Permukaan Air ) "

* Swiing *

Cahaya Biru memotong Benda Hitam seperti Pisau Memotong mentega, Cipratan Air tersebar ke udara, Gelombang halus secara Lurus membuat Tebasan mematikan itu terkesan elegan.

Benda hitam itu terpotong secara rapih dan terbelah menjadi dua yang kemudian secara cepat jatuh ke tanah.

Sedikit menggelinding ke hadapan Tetsuya, Tetsuya secara reflek melihat ke setengah bagian dari Benda Hitam itu, dan setetes keringat mengalir di dahinya.

Benda hitam itu kemudian perlahan-lahan menghilang menjadi debu lalu tersebar ke Udara, kemudian menghilang wujudnya.

Langit sudah gelap sepenuhnya saat tetesan air terdengar menghantam kayu, namun Tesuya tahu pertarungan belum selesai. Karena instingnya mengatakan ada sesuatu yang sangat berbahaya sedang mendekat dari luar.

Hal itu juga diperkuat dengan Shishio yang tidak kunjung menyarungkan katananya dan malah kembali bersiap menebas sesuatu.

Shishio sedikit menengok kebelakang, dan berbicara kepada Tetsuya dan Nanami.

" Jika kalian masih tidak ingin pergi, sebaiknya sedikit menjauh dari sini, karena aku tidak dapat menjamin apa yang terjadi selanjutnya, aku saja bahkan tidak yakin akan hidup apalagi sambil melindungi kalian. "

Ucapan Shishio sampai dibenak Nanami, ia kemudian berpikir untuk pergi dari sini secepatnya dan mulai sedikit percaya kepada Shishio setelah melihat serangan dari benda hitam tadi.

Tetsuya juga memikirkan hal yang sama, ia kemudian berbalik dan menatap ibunya, kemudian berkata sambil memasang ekspresi setengah datar setengah serius.

" Ayo kita pergi dari sini, Bu! "

Nanami yang mendengar ucapan Anaknya, mengalihkan perhatiannya kepada Tetsuya, dan kemudian menjawab walaupun wajahnya sedikit ragu.

" Uh... Um... "

Shishio yang mendengar percakapan ibu dan anak itu sedikit lega karena ia tidak ingin jika ada manusia yang mati sia-sia.

Namun, sebelum Nanami dan Tetsuya melangkahkan langkah pertama mereka, Insting Tetsuya mengatakan kepadanya untuk berhenti, dan ia pun langsung berhenti.

Begitu pula, Shishio yang langsung menebaskan pedangnya ke depan, sebelum Tiga Cahaya hitam yang persis seperti sebelumnya dengan kecepatan gila mengarah kearah mereka.

* DUAR *

Lantai Kayu didepan Tetsuya dan Nanami langsung hancur saat dihantam oleh Cahaya Hitam itu, serpihan-serpihan kayu berterbangan kearah Udara dan menusuk-nusuk mata dari Tetsuya.

" Gah!!! "

Tetsuya langsung menutup matanya karena kesakitan sementara Nanami yang ada dibelakangnya lebih minim efek yang dirasakan.

* Clang *

* Clang *

Disaat yang sama, Shishio dengan cepat berhasil menangkis kedua Cahaya Hitam yang tersisa dengan satu gerakan, namun seperti yang terjadi sebelumnya, Tebasan biasa tidak dapat memotong Benda Hitam itu.

Saat Shishio belum dapat kembali membenahi kuda-kudanya, ia merasakan sebuah kehadiran mendekat dengan sangat cepat kearahnya, lalu Menusuknya.

* Cing *

Dalam sekejap mata, Benda hitam tajam telah menusuk Shishio tepat diwajahnya, namun beruntung Shishio sempat menghindarinya dengan sedikit memiringkan kepalanya, dan hanya meninggalkan sedikit goresan dipipinya.

* Crack *

Asap mengepul dan perlahan-lahan menghilang, kemudian menunjukkan sesosok makhluk yang ada tepat didepan Shishio.

Makhluk itu tersenyum, sepasang tanduk tumbuh dikedua sisi dahinya, rambut merah darahnya berterbangan diudara seperti melawan gaya Gravitasi.

Dibalik senyumannya, bersembunyi 2 pasang Taring yang siap menggigit siapapun dan kapanpun.

" Kekekeke, kau lumayan juga untuk seorang manusia. "

Suara Makhluk itu terdengar sangat mengerikan dan tawanya seperti mengundang kejahatan itu sendiri. Aura mencekamnya menyebar di udara yang membuat Nanami maupun Tetsuya merasa leher mereka sedang dicekik saat ini.

Shishio yang dipuji oleh Makhluk itu bahkan tidak senanh sedikitpun, ia tidak bangga sedikitpun, dan ia malah jijik dipuji oleh Makhluk seperti itu.

Jadi Shishio hanya tersenyum mengejek kepada Makhluk yang tidak bisa ia lihat itu, senyum itu adalah campuran antara hinaan dengan kesombongan.

Jadi Shishio berkata...

" Dipuji oleh Makhluk menjijikan sepertimu malah membuatku semakin ingin muntah dibandingkan hanya mendengar suaramu, jadi tolong... "

* Cing *

Bilah pedang bergeser, dan aliran air terbentuk diudara, walaupun begitu, ekspresi makhluk itu tidak berubah, senyum lebar masih terpampang di wajahnya yang buruk rupa, dan seketika...

" ... Enyahlah dari dunia ini! "

" Mizu no Kokyu, Ni no Kata. ( Pernafasan Air, Jurus Kedua. ) "

Merasakan bahaya Makhluk itu membuat tanda tangan aneh dan mengepalkan kedua tangannya.

* Clap *

Kemudian, secara bersamaan dengan Dimulainya serangan dari Shishio, Benda-benda hitam itu berubah bentuk menjadi semacam tombak dan dengan kecepatan mengerikan, mengelilingi Shishio dan mengarah langsung kearahnya.

Namun, dadu sudah digulirkan.

"... Mizu Kuruma!!! ( Roda Air ) "

Dengan arah melingkar, pedang yang diikuti dengan Aliran Air menebas secara lembaran dan langsung memotong Tombak-tombak hitam dengan ganas.

Makhluk itu juga dengan cepat menghindari jangkauan dari Teknik Pernafasan Air yang digunakan oleh Shishio.

" Hampir saja! "

Ucap Makhluk itu masih dengan senyum bahkan di situasi yang genting, Namun Shishio tidak sampai disitu, ia kembali merubah kuda-kudanya dan bersiap menyerang.

" Mizu no Kokyu, Ichi no Kata ( Pernafasan Air, Jurus Pertama ) "

"... Minamo Giri!!! ( Tebasan Permukaan Air!!! ) "

* Splash *

Tebasan Shishio langsung mengarah ke leher Makhluk itu, dan akan langsung memotongnya dengan cepat, namun...

* Crack *

Tanah tiba-tiba retak, dan hancur saat langsung memunculkan benda hitam dari tanah yang langsung menghentikan tebasan Shishio.

* Clang *

Bunyi dentingan terdengar dan Shishio yang biasanya dapat menebas Benda Hitam itu dengan Tekniknya, gagal kali ini, dan dihentikan secara paksa, dan kemudian terpental kebelakang.

* Krieet *

" Cih!!! "

Shishio yang terpental kembali membenarkan posisinya dan menatap Makhluk yang tidak bisa ia lihat itu, ia tahu makhluk itu saat ini sedang tersenyum dari nada bicaranya tadi.

" Kekekeke, ternyata hanya segitu kekuatan tebasanmu, aku menebalkan dan memadatkan Gudousasame milikku dan hasilnya adalah bam!!! kau tidak bisa menebasnya, kekekeke. "

Shishio wajahnya terlihat kesal saat ia dihina oleh makhluk yang bahkan membuatnya jijik ini.

Sementara itu, Tetsuya yang ada dibelakang dan menyaksikan pertarungan memasang ekspresi serius dan Nanami memasang ekspresi tercengang dan berkata sambil tergagap-gagap.

" M-makhluk I-itu... "

Shishio yang mendengar suara Nanami sedikit menengok namun setelah Nanami selesai berkata, ia menyabutnha dengan nada yang cukup serius.

" Ya, apa yang ada dipikiranmu saat ini benar... "

Ia kemudian memposisikan katananya tepat didepan tubuhnya dan berkata dengan alis yang menandakan bahwa ia lebih serius kali ini.

" Makhluk menjijikan didepan kita saat ini adalah... "

* Cing *

Mata Tetsuya melebar dan bersinar, ia secara tidak sadar berkata sepatah kata dan melanjutkan ucapan Shishio.

"... Oni. "

次の章へ