Hawa dingin yang memenuhi kamar kedua membuat andrian menghela nafas berkali kali. Dia menatap arsen yang ikut dengan nya kali ini. Terlihat para guardian yang mengangguk setuju karena mereka yang harus masuk ke dalam lima kamar yang tersisa. Andrian menyentuh ganggang pintu itu sampai dia bisa merasakan perasaan sesak yang berada di dalam kamar saat membuka pintu itu. Arsen melihat bagaimana kamar yang gelap dengan cahaya remang remang dari jendela yang tertutup kain putih tipis.
Mereka berdua masuk dan melihat seorang pria yang terduduk dengan tatapan tajam yang mengarah ke mereka. Andrian mendekati meja kecil di pojok ruangan seperti milik allen tadi. Dia kembali melempar gelas dan piring itu membuat pria itu terkejut. Berbeda dengan arsen yang berdiri diam di depan pintu yang terbuka lebar.
"Siapa kalian, apa yang kalian mau" ucap pria itu mengendus menatap tajam saat merasakan ada banyak orang yang tidak dia kenal
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください