webnovel

12 Stars for The Moon

Dua belas pria dengan berbagai zodiak berbeda harus mengahadapi takdir yang sama. Takdir yang mengharuskan mereka berjuang dan saling percaya satu sama lain. Tak peduli resiko yang mereka terima, mereka ingin melakukan semuanya dengan baik. Mereka yang terpilih harus berjuang mempertahankan bulan yang akan hancur. Takdir yang membuat mereka harus melaksanakan tugas berat yang bahkan mereka tak pernah pikirkan. Kekuatan terpendam mereka muncul dengan sendirinya saat terjadi bulan purnama. Bulan purnama yang berwarna biru es itu membuat mereka saling menyadari takdir hidup mereka. Novel sudah selesai, versi English telah tersedia.

Park_Keyza · ファンタジー
レビュー数が足りません
477 Chs

Power

Setelah warna manik lucas berubah, dirinya mulai sadar bahwa ini memang takdirnya tapi dia masih enggan untuk bertemu arsen atau yang lain. Dan seperti sekarang lucas tak ingin ikut kumpul bersama yang lain. Ia lebih memilih berada di kamarnya seharian. Arsen menatap eros, jerome, caesar, dan leon secara bergantian. Mereka tengah berada di ruangan khusus dari kepala sekolah sekarang dan hari ini mereka tengah berkumpul bersama.

"Caesar" panggil jerome melihat data dari keberuntungan lucas

"Kenapa" sahut caesar

"Warna manik lucas yang berbeda ternyata memiliki arti bagi guardian, dengan manik kanan berwarna hijau dan kiri berwarna kuning itu bisa menunjukkan keberuntungannya. Karena lucas zodiak aquarius aku yakin dia memiliki elemen angin" jelas jerome membuat caesar menggeleng

"Iya, tapi guardian memiliki elemen yang berbeda dari dugaan kita dan elemen kita tak ada hubungannya dengan zodiak tapi dari diri kita sendiri" jelas caesar dengan raut wajah seriusnya

"Dan guardian juga memiliki tingkatan elemen yang lebih tinggi, bukankah begitu caesar" lanjut eros menatap caesar yang mengangguk

"Kalau begitu bagaimana kita bisa tau apa elemen kita" tanya leon

"Kalau hal itu aku juga tidak tau tapi yang jelas elemen akan muncul dengan sendirinya" jawab caesar

"Kalau begitu kita tak tau pasti apa elemen kita bukan, ah..ini membuatku menjadi gila" ucap leon membuat arsen terkekeh kecil melihat tingkah leon

"Kau benar ini sangat merepotkan, eros dan arsen coba kau kumpulkan para guardian yang lain jangan lupakan lucas" perintah caesar membuat eros dan arsen mengangguk

"Jerome panggil kepala sekolah, ada yang ingin aku bicarakan dengan beliau" lanjut caesar menatap jerome yang hanya mengangguk dan meninggalkan ruangan mereka

Arsen dan eros berjalan bersama namun di jalan mereka bertemu dengan Neron, seorang guardian dari zodiak virgo.

"Eros" ucap neron

"Neron bukan, bisakah kau menuju ruangan guardian" sahut eros membuat neron menatap dengan tatapan bertanya

"Kau akan tau nanti" sahut arsen membuat neron hanya mengangkat bahunya lalu pergi

"Eros, apa kau masih belum menemukan keberuntunganmu" tanya Arsen

"Belum, aku juga tak peduli soal itu" jawab eros cepat

Arsen hanya diam tapi matanya menatap terkejut seorang yang ia tau bahwa pria itu seorang guardian. Eros yang sadar juga ikut menatap arah mata arsen.

"Dia, sen kita harus bantu cepat" ucap eros berlari yang diikuti arsen

Pria itu dia adalah guardian zodiak scorpio. Aroma lada hitam, kopi, kayu pinus, dan bunga sedap malam membuat eros dan arsen harus menutup hidung mereka. Aroma keberuntungan pertama bagi guardian begitu menyengat makanya eros dan arsen harus menutup hidungnya. Langkah kaki arsen dan eros terhenti karena tanaman berduri yang berada disekitar pria itu. Cahaya berwarna merah bata membuat arsen dan eros tak dapat melihat dengan jelas.

"Arsen, bagaimana ini" ucap eros di saat mereka tak berani untuk melangkah lebih jauh

"Tenang saja, aku juga pernah mengalami ini" sahut arsen membuat eros hanya bisa mengangguk

Cukup lama sampai cahaya merah tua, tanaman berduri, dan aroma itu menghilang membuat eros dan arsen bisa melihat dan menghirup udara segar lagi. Pria itu terjatuh membuat eros dan arsen langsung berlari membantu pria yang kehilangan setengah kesadarannya.

"Kau oke" tanya eros saat melihat pria itu tengah berusaha membuka matanya

"Kalian siapa" tanya pria itu dengan mata yang setengah terbuka

"Aku arsen, dan dia eros kami guardian" jawab arsen saat pria itu mulai membuka matanya dengan sempurna

"Namaku daniel" ucap pria itu

"Sepertinya keberuntunganmu sudah muncul" ucap eros membuat daniel hanya mengangguk

"Manik merah tua" kaget arsen membuat daniel terkejut

"Benarkah?"

"Apa kau masih bisa berjalan" tanya arsen menatap khawatir daniel yang terlihat pucat namun daniel mengangguk dengan senyuman yang terukir di bibirnya

"Sebenarnya aku tak tega tapi ada pertemuan antara guardian yang mendadak sekarang, apa kau bisa datang" ucap arsen lagi terlihat gelisah

"Pertemuan?, ah..itu bukan masalah besar aku akan ikut kalau begitu ayo kesana" jawab daniel dengan semangat

"Ah..tunggu, aku dan arsen masih harus memanggil para guardian lain" ucap eros saat daniel menarik tangan mereka

"Begitukah, kalau begitu sampai jumpa nanti" ucap daniel meninggalkan mereka berdua

"Yuk" ucap eros membuat arsen mengangguk

Langkah mereka memang pelan tapi entah kenapa eros merasakan hal buruk akan terjadi. Dia melirik sekitar namun tak melihat ada hal aneh dan hal itu membuatnya makin gelisah. Bahkan eros sampai merasakan hawa dingin dan panas secara bersamaan. Tapi perasaan gelisah itu berasal dari atas gedung membuat eros menatap arsen yang terlihat biasa saja.

"Aku punya firasat buruk" ucap eros membuat arsen tertawa kecil

"Jangan mengada ada deh" sahut arsen membuat eros menatapnya tajam

"Sebaiknya kita ke gedung sekolah sekarang" ucap eros meninggalkan arsen yang tengah menggerutu sekarang

Sampai di gedung sekolah mereka menemukan beberapa orang yang tengah bertengkar. Eros yang sudah menyadari hal itu terlihat tidak terkejut berbeda dengan arsen yang membulatkan matanya saat elemen api berkobar hebat ditangan salah satu pria disana.

"Yak apa yang kalian lakukan" teriak eros membuat mereka menoleh

"Kalian guardian bukan" tanya eros membuat mereka hanya berdecak

"Kalau kami guardian kenapa" ucap pria yang tengah mengeluarkan elemen api dari tangannya

Yang lebih membuat arsen terkejut karena bola mata milik salah satu pria di sana berwarna putih. Guardian zodiak cancer itu matanya berwarna hitam namun bola matanya berwarna putih sempurna. Terlihat menyeramkan namun sangat indah secara bersamaan.

"Sepertinya keberuntungan mereka sudah keluar" ucap arsen membuat eros mengangguk

"Kalian kemari ingin membawa kami ke ruangan guardian bukan" sahut pria yang diketahui adalah guardian zodiak leo

"Bagaimana kau tau" tanya arsen membuat orang itu hanya tertawa kecil

"Menurutmu??" jawabnya membuat arsen dan eros terdiam

"Namaku Chris Benedictus Adlay, guardian zodiak leo" ucap chris

"Kau pria yang berteman dengan pria bodoh itu bukan" tanya seorang pria yang mengeluarkan api itu

"Layana Andrian Alexander benar bukan" sahut arsen membuat andrian menatapnya

"Sepertinya kalian saling kenal" sahut pria dari zodiak cancer "namaku Alvaro Damian Charles panggil saja damian" lanjutnya

"Aku Eros Kayana Bima, panggil saja eros dan bisakah kalian ke ruangan guardian sekarang" ucap eros membuat mereka menggeleng bersamaan

"Kami tak mau"

"Kalian menolak" sahut eros menghentikan langkah ketiga pria itu

"Bukankah aku sudah bilang kalau kami tidak mau" jawab andrian

"Kalau begitu apa boleh buat" ucap eros dengan seringai yang terlihat di wajahnya

"Yak!!!"