Hari Ketiga Belas...
~~*****~~
Nathan hampir kehilangan kesadaran. Racun itu berefek hampir seketika, melemahkan Nathan. Dia sedikit terhuyung dan tubuhnya bergoyang. Dia merasa dunia berputar sehingga dia harus menutup matanya. Dia memegang dinding, berusaha menstabilkan pijakannya.
Ketika dia merasa akan jatuh, dia menyandarkan punggungnya ke dinding, napasnya menjadi cepat. Butir-butir keringat mulai terbentuk di dahinya.
'Ini tidak baik,' pikir Nathan dalam hati saat dia memandang lawannya yang berdiri hanya beberapa meter darinya. Pria bertopi itu masih memegang pisau.
Inilah kesempatan terbaik untuk menyerang Nathan. Dia tak berdaya dan lemah!
'Sialan! Abigail... kamu akan menjadi ajalku,' keluh Nathan di dalam hati. Dia terganggu dan sedang memikirkan Abigail sebentar tadi. Itulah mengapa dia tidak melihat musuh. Dia menurunkan kewaspadaannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください