webnovel

[BL] Hanya 24 Jam Saja

Judul Panjang : Bisakah Kamu Memberikan Hatimu Selama 24 Jam Padaku !? Resa, "Zhu Zheng. Aku mohon, hanya 24 jam saja." Zheng, "Tidak." Resa, "Ku mohon Zhu Zheng, hanya 24 jam saja ku mohon. Setelah itu aku...aku tidak akan pernah lagi mengganggu kehidupanmu, bahkan muncul lagi di depanmu." Kisah cinta tak terbalas dari seorang pria bernama Resa terhadap teman Universitasnya yang bernama Zhu Zheng Shou : Resa Gong : Zhu Zheng

Dhik · LGBT+
レビュー数が足りません
41 Chs

Terlalu Banyak Masalah Yang Terjadi

Malamnya kakak perempuanku menelpon sambil menangis terseduh-seduh. Dia mengatakan Ayah dan Ibu akan bercerai.

Aku bertanya padanya, mengapa Ayah dan Ibu memutuskan untuk bercerai(?) Dan jawaban yang aku dapatkan sangat mengenaskan. Ayahku berselingkuh dengan perempuan lain.

Mendengar penjelasan dari kakak perempuanku, membuatku merasa sangat stres.

Sungguh aku benar-benar sangat stres sekarang.

.....

Keesokannya aku kembali berkuliah dan melakukan aktifitasku seperti biasanya. Aktifitas di mana aku harus menghidari Zhu Zheng dan tidak pernah menampakan wajahku di depannya lagi.

"(menghembuskan napas)... Kapan suasana menegangkan ini akan berlalu dalam hidupku?" Gumanku pelan.

"Resa, kamu dari mana saja selama enam hari ini?" Teriak An di sampingku, dan itu semua membuat lamunanku buyar seketika.

Orang ini, kenapa harus muncul tiba-tiba di depanku begini sih. Untung saja aku tidak memiliki penyakit jantung.

"Aku memiliki beberapa urusan." Jawabku bohong. Untuk apa aku mengatakan padanya bahwa sebenarnya selama enam hari ini aku dirawat di Rumah Sakit karena mengalami demam tinggi.

Sudahlah lupakan saja.

"Kemarin dosen memberikan tugas lapangan untuk melakukan penyuluhan serta mendata jumlah penyakit tertinggi di pedesaan. Dan kita berlima di satukan menjadi kelompok yang sama lagi..." Jelas An padaku.

Kalian semua pasti tahu, lima orang itu siapa-siapa saja.

Aku akan menyebutkannya kembali pada kalian semua, orang-orang itu adalah Zhu Zheng, Anita An, Lili, dan aku.

Sungguh aku merasa sangat bahagia, tapi aku kembali mengingat janjiku pada Zhu Zheng 'bahwa aku tidak akan pernah muncul lagi di depannya'.

"Oh ia Resa, setelah kelas berakhir sebentar, Zhu Zheng mengatakan untuk berkumpul di taman kampus karena kita akan membahas tugas kelompok kita. Jadi jangan terburu-buru untuk pulang yah..." Kata An sambil berjalan ke tempat duduknya yang berada di depan.

Aku harus bagaimana sekarang(?) Apa aku meminta ganti kelompok saja pada dosen(?) Agar aku tidak sekelompok dengannya(?)

Tapi...

Dosennya sangat galak.

Sudalah pasrah saja, mungkin ini adalah jalan takdirku.

....

Seperti yang di ucapkan An padaku, sepulang sekolah kami berlima tidak meninggalkan kampus dan berkumpul di satu meja yang berada di taman untuk membahas tugas kelompok yang akan di kumpul Kamis depan itu.

Jujur saja saat ini aku merasa sangat gugup, sampai aku sendiripun hanya mampu tertunduk tanpa mengatakan apa-apa.

Kenapa ... Kenapa aku harus duduk bersebelahan dengan Zhu Zheng(!) Kenapa(!) Tolong jelaskan padaku.

Dari lima tempat duduk yang ada, kenapa mereka harus mengosongkan tempat yang berada di samping kanan Zhu Zheng(!)

Anita, "Aku rasa tugas ini memerlukan beberapa hari untuk di kerjakan."

An, "Benar. Apa lagi tugas ini di desa terpencil, dan kita pasti membutuhkan tempat untuk menginap."

Lili, "Bagaimana kalau tugas lapangan ini di kerjakan di Desa tempat nenek dan kakekku tinggal saja? Karena sabtu besok tanggal merah, dan hari minggu juga libur. Jadi kita punya banyak waktu untuk mennyelesaikan tugas kita."

Anita, "Benar juga kata Lili. Dosen kan tidak menentukan desa tempat yang akan di adakan penyuluhan masing-masing kelompok, dan dosen hanya mengatakan untuk memilih sendiri desanya. Jadi bagaimana menurutmu sayang?"

(Kata sayang di tunjukan pada Zhu Zheng).

Terdengar sangat menusuk sampai kedalam hati.

Sungguh aku saat ini sangat cemburu pada Anita.

Andai saja aku yang berada di posisi Anita saat ini, mungkin aku akan memanggil Zhu Zheng dengan kata sayang setiap harinnya sampai mulutku ini terasa lelah. Bahkan sampai aku tua nanti. Tapi itu semua tidak akan pernah terjadi, dan benar-benar tidak akan pernah terjadi di dalam hidupku.

Sudah cukup Resa, berhentilah berhayal sesuatu yang tidak akan pernah kamu miliki.

Zhu Zheng, "Aku mengikuti suara terbanyak."

An, "Setuju."

Lili, "Aku setuju."

Anita, "Aku juga setuju untuk mengerjakan tugas di desa itu."

"A-aku setuju." Dan aku juga hanya mengikuti suara terbanyak.

"Baiklah karena kalian semua setuju, maka besok pagi kita langsung saja kesana. Dan selanjutnya kita akan membahas mengenai penyuluhan apa yang akan kita berikan di sana! " Ucap Lili.

Lili, "Bagaimana dengan kebersihan lingkungan?"

"Bagaimana dengan PHBS?"

Lili, "An, aku rasa itu dua hal yang sama." ( – _ – )

(PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

"Bagaimana dengan GSR?" Ucap Anita.

(GSR : Gangguan Sistim Reproduksi)

"Apa pendapatmu Resa? Menurutmu penyuluhan apa yang bagus di lakukan di desa itu?" Tanya Zhu Zheng tiba-tiba.

"Ha...?" Aku sangat terkejut dan langsung saja menatap Zhu Zheng dengan cepat.

Dan tatapan mata kamipun bertemu. Tapi dengan cepat aku langsung memutuskan kontak mata antara aku dan Zhu Zheng.

"Aku .. menurutku, kita harus mengetahui dulu kasus penyakit tertinggi di desa Kolowu, dan setelah itu barulah kita melakukan penyuluhan mengenai kasus tersebut pada masyarakat di desa Kolowu. Itu pendapatku."

"Bagaimana menurut kalian mengenai pendapat Resa." Ucap Zhu Zheng pada yang lainnya, dan di setujui oleh mereka (Anita, An, Lili).

.

.

.

Bersambung . . .

Selesai pengetikan pada hari–

Sabtu, 13 – 06 – 2020. Pukul, 20.17 Wita.