webnovel

[BL] Hanya 24 Jam Saja

Judul Panjang : Bisakah Kamu Memberikan Hatimu Selama 24 Jam Padaku !? Resa, "Zhu Zheng. Aku mohon, hanya 24 jam saja." Zheng, "Tidak." Resa, "Ku mohon Zhu Zheng, hanya 24 jam saja ku mohon. Setelah itu aku...aku tidak akan pernah lagi mengganggu kehidupanmu, bahkan muncul lagi di depanmu." Kisah cinta tak terbalas dari seorang pria bernama Resa terhadap teman Universitasnya yang bernama Zhu Zheng Shou : Resa Gong : Zhu Zheng

Dhik · LGBT+
レビュー数が足りません
41 Chs

Apa Kamu Akan Menyerah Mengejarku?

BAB 26. Apa Kamu Akan Menyerah Mengejarku?

.

.

.

Halo 🙋 Aku muncul lagi setelah beberapa hari menghilang...

______________________________________

Dalam perjalanan ke kantor Resa hanya duduk diam sambil menyanggah dagunya di pintu mobil, dilihat dari raut wajah Resa, dia seperti sedang memikirkan sesuatu yang membuat wajahnya terlihat tidak berdaya.

"Apa kamu sedang memikirkan ucapan Anita?"

Resa balik menatap Zhu Zheng dan kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke luar jendela.

"Apa kalian berdua akan menikah?"

"Tidak."

Resa kembali menatap Zhu Zheng, "Anita terlihat sangat serius padamu."

"Aku tahu."

Suasana di dalam mobil kembali tenang. Tidak ada di antara keduanya yang berbicara sampai mobil Zhu Zheng berhenti di depan gedung kantor miliknya.

Zhu Zheng turun dari mobil terlebih dahulu dan kemudian mengunci pintu mobil saat dirinya telah keluar dari mobil, dan menyisahkan Resa yang mati kebingungan.

"Apa yang dia lakukan? Kenapa dia mengunci pintu mobil?" Resa meneriaki nama Zhu Zheng dari dalam dan memukul-mukul kaca mobil.

Zhu Zheng berjalan ke pintu di mana Resa berada dan membuka kunci pintu mobil, iapun membuka pintu dan mempersilahkan Resa untuk turun dari mobil.

Resa, "..."

Tubuh Resa menjadi kaku dengan tindakan yang di lakukan oleh Zhu Zheng.

Ini terlihat sangat intim.

Keduanya berjalan di dalam gedung kantor sambil memegang tangan satu sama lain. Semua orang yang berada di kantor menatap kedua pria tersebut dengan berbagai wajah, ada yang melongo, kegirangan, bingung, heran, aneh, bertanya-tanya, dan berbagai ekspresi lainya. Namun tidak ada seorangpun yang berani menatap jengkel dan jijik pada kedua pria tersebut.

Sepanjang jalan dari mulai memasuki kantor sampai memasuki ruangan kerja Zhu Zheng, Resa hanya tertunduk malu, bahkan sampai membuat wajah dan telingannya memerah karena malu.

Bukannya Resa tidak suka atau apa. Tapi tindakan yang dilakukan Zhu Zheng sangatlah berani, apa lagi semua orang yang ada di kantor Zhu Zheng tahu bahwa RanRan sangat tergila-gila pada Zhu Zheng yang masih merupakan anggota keluarganya sendiri.

"Duduklah di sofa. Aku akan ke meja kerja, jika kamu merasa bosan katakan padaku, dan ambil tablet ini, di dalam aku sudah mendownload banyak game untukmu."

Resa, "..."

Resa mengambil tablet yang di berikan Zhu Zheng tanpa banyak keluhan dan duduk di sofa dengan wajah tenang.

Zhu Zheng menuju ke meja kerjanya dan melakukan aktifitas paginya di kantor seperti biasa, ber urusan dengan berkas-berkas kantor yang belum ia selesaikan beberapa hari ini. Terkadang Zhu Zheng juga sesekali memandang Resa yang sedang menatap tablet dengan wajah serius.

Sedangkan si ulat kepompong menatap tablet yang di berikan Zhu Zheng dengan wajah gelap.

Resa, "..." Dia pikir aku ini anak-anak?  Semua game yang di downloadnya adalah game anak-anak.

Game yang di download Zhu Zheng kebanyakan adalah game anak-anak,  seperti game coking, game mewarnai,  belajar membaca, ular-ular, dan lain sebagainya.

"Tian..." Teriak Resa.

Zhu Zheng mengalihkan pandangannya dari laptop ke arah Resa.

Resa berjalan ke arah Zhu Zheng, dan kemudian Resa menyodorkan tablet ke arah Zhu Zheng, "Boleh aku minta pasport wifi kantormu?." Kata Resa.

"Gunakan saja paket data. Aku sudah mengisi paket data di tablet ini."

"Oh..."

Tok... Tok... Tok... (ketukan pintu)

Zhu Zheng, "Masuk."

Resa kembali ke kursi sofa dengan tenang sambil mengotak atik tablet miliknya.

An masuk ke dalam ruangan dan sedikit berdehem pelan sebelum berbicara.

"Ini laporan penjualan bulan kemarin dan bulan ini pak."

"Ok, kamu boleh pergi."

"Baik, saya undur diri pak."

Zhu Zheng melihat laporan penjualan yang diberikan An dengan sangat teliti, wajah serius tergambar darinya, namun yang sebenarnya, Zhu Zheng sama sekali tidak berkonsentrasi dengan apa yang di lihatnya saat ini, laporan yang berisi diagram dan angka-angka tersebut terlihat seperti kertas kosong di matanya. Bagaimana tidak,  hati dan pikiran Zhu Zheng hanya terfokus pada Resa yang sedang duduk tenang di sofa.

Zhu Zheng menghembuskan napasnya dan memijat dahinya karena rasa frustasi.

"Ada apa? Apa penjualannya tidak memenuhi target?" Ucap Resa sambil berjalan ke arah Zhu Zheng.

"Tidak."

Zhu Zheng merai pinggang Resa dan menarik si ulat kepompong kesayangannya mendekat.

Zhu Zheng memeluk erat pinggang Resa dan membenamkan kepalanya di perut Resa.

"Ada apa?" Tanya Resa kembali.

"Tidak. Aku hanya merindukanmu saja."

"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Resa lagi.

Zhu Zheng semakin mengeratkan pelukannya, "Kamu sangat tahu."

"Tentu saja. Siapapun yang melihatmu saat ini pasti akan menyadari kalau kamu sedang memikirkan sesuatu."

"Hmm, kamu benar." Zhu Zheng mengangkat kepalanya untuk menatap Resa, "Apa kamu mau pergi bersamaku minggu depan di pertemuan keluargaku dan Anita?"

Resa terdiam beberapa saat, "Apa tidak masalah?"

"Tentu saja tidak masalah."

Resa tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Umm, aku akan pergi bersamamu."

Zhu Zheng pun ikut tersenyum mendengar jawaban Resa.

Saat jam makan siang, Zhu Zheng membawa Resa di restoran yang jarak tempuhnya kurang lebih tiga puluh menit dari kantor.

Restoran yang di datangi Zhu Zheng sangat sederhana, namun terasa sangat nyaman untuk sedikit berlama-lama di dalam.

Keduanya duduk sambil menyantap makanan mereka.

"Tian, bagaimana kalau orangtuamu menyetujui hubungan kamu dan Anita?"

"Itu tidak akan terjadi."

"Bagaimana kalau itu benar-benar terjadi?"

Zhu Zheng menghentikan makannya, dan mengalihkan pandangannya dari piring makan ke arah Resa.

"Jika itu benar-benar terjadi, apa kamu akan menyerah mengejarku?"

Resa menatap Zhu Zheng dengan senyum kaku, "Apa yang bisa aku lakukan? Jika kamu tidak tertarik padaku!"

"Bagaimana kalau aku tertarik padamu..."

"Maka itu hal bagus untuku."

.

.

.

Bersambung ...

Selesai pengetikan pada hari–

Senin, 13 – 07 – 2020

Pukul, 19.49 Wita