Para wanita Zen terlihat lemas setelah melihat serangan tersebut. Mereka saat ini ingin masuk dan melihat kondisi Zen, namun sebuah penghalang yang dibuat Yue, menghalangi mereka untuk melihat kondisi Zen.
Tempat dimana Zen berada, sekarang masih dipenuhi dengan debu dan asap yang tercipta dari serangan Yue tersebut. Yue sendiri saat ini tersenyum, dikarenakan dia bisa merasakan keadaan Zen baik – baik saja.
Selang beberapa lama, Siluet Zen muncul dari debu yang akhirnya menghilang dari tempat Zen berada. Saat ini Zen berdiri dengan santai dengan kedua tanggannya berada di saku celananya. Bahkan tidak ada satu nodapun berada pada tubuhnya maupun pakaiannya.
Setelah melihat kondisi Zen dan arena itu sudah normal kembali, Yue akhirnya melepaskan penghalangnya dan membiarkan para saudaranya melihat kondisi Zen.
"Apakah kamu tidak apa – apa Zen?" tanya Asuna yang berada paling depan dengan para saudaranya yang lain.
"Aku tidak apa - apa" kata Zen.
"Lalu mengapa kamu melakukan ini Zen?" tanya Yue yang kemudian bergabung dengan kelompok itu.
"Pertama, aku ingin mencoba sesuatu. Dan kedua, aku ingin memperlihatkan seberapa bahayanya orang – orang yang berasal dari duniamu" kata Zen kepada Yue.
"Apa mahsutmu Zen?" tanya Suguha.
"Kalian bertanya bukan? Kenapa aku tidak membawa kalian?" kata Zen dan dibalas anggukan oleh semua wanitanya.
"Semua orang didunia Yue, mempunyai kekuatan sama seperti Yue, walaupun hanya sedikit yang menyamai kekuatannya. Namun dunia itu dipenuhi dengan orang – orang seperti itu. Mengapa aku tidak membawa kalian, karena aku belum mampu untuk melindungi kalian semua" kata Zen.
"Lalu perkataan Yue tentang mengapa dia menjawabnya sangat lemah, karena Yue termasuk orang yang kuat disana dan bisa melindungi dirinya sendiri, ditambah lagi dengan keberadaan diriku, dan kami bisa saling melindungi satu sama lain." lanjut Zen.
"Kalau begitu, bukankah kamu bisa mengajari kami tentang sihir dan sebagainya agar kami bisa mengikutimu?" tanya Asuna kembali.
Perkataan Asuna itu memang sempat menjadi pemikiran Zen sebelumnya. Namun Irene adiknya, melarang Zen mengajarkan apapun kepada mereka, karena Irene mempunyai rencana yang lain. Namun dia mengatakannya setelah Zen berhasil mengubah semua statusnya menjadi S.
"Maafkan aku, aku belum bisa melakukan hal tersebut. Jadi tunggulah oke" kata Zen.
"Benar kata Zen. Lagipula, bukankah kalian sangatlah cantik. Dunia tempatku berasal, manusia disana tidak seperti didunia ini, Mereka dengan menggunakan segala hal apapun mencoba merebut kalian dan mungkin menjadikan kalian budak" kata Yue.
"Apa mahsutmu dengan budak?" tanya Sinon.
"Dengar, dunia disana seperti dunia kalian pada abad pertengahan, namun bedanya disana menggunakan sihir, bukan teknologi. Dan perbudakan sangat wajar disana. Jadi aku ingin membawa kalian saat aku benar – benar kuat dan tidak ada yang berani mengusikku" kata Zen.
Mendengar ini semua, para wanita Zen yang salah paham kepada Zen akhirnya mulai menerima penjelasan Zen tersebut. Sebenarnya para wanita Zen, hanya ingin mereka tidak berpisah dari Zen dan selalu bersama, namun dikarenakan Zen mengatakan dia harus pergi kedunia itu, membuat mereka sangat sedih terutama Yui.
"Tetapi janjilah Zen, kamu akan membawa kami" kata Silica kemudian.
"Baiklah - baiklah" kata Zen.
"Dan Rinko, bisakah aku berbicara denganmu?" kata Zen kemudian.
.
.
"Wah... apa ini Zen?" tanya Yue yang baru pertama kali melihat hal yang dilihatnya itu.
Saat ini Zen membawanya ketempat fasilitas yang menampung barang curiannya dari Rath. Sebenarnya Zen ingin mengajak Rinko dengan Yue saja, tetapi semuanya memutuskan untuk ikut dan Zen tiba -tiba mempunyai rencana untuk mereka.
"Rinko, berapa lama lagi tubuh android akan selesai?" tanya Zen.
"Mungkin, sekitar beberapa minggu lagi, memang ada apa?" tanya Rinko.
"Aku sudah menemukan bahan pengganti yang cocok untuk menjadi bahan untuk membuat tubuh manusia" kata Zen.
"Benarkah? Lalu dimana?" tanya Rinko.
Lalu Zen menatap Yue sambil dan diikuti oleh yang lainnya. Sebenarnya Zen sudah memberitahukan tentang beberapa orang yang akan dibawa Zen dari dunia Underwolrd kedunia ini kepada wanitanya. Bahkan mereka sudah mengetahui tentang pembuatan tubuh, namun Zen masih mencari bahan terakhir.
"Aku?" tanya Yue.
"Ya. Sebenarnya darahku bisa membuat sebuah tubuh, namun tubuh itu akan mempunyai DNA seperti diriku" kata Zen.
"DNA?" kata Yue bingung.
"Ah mahsutku keturunanku." Kata Zen. Lalu Zen menjelaskan semua hal tentang mengapa dia membutuhkan darah Yue.
"Jadi ini mahsutmu untuk meminta pertolonganku saat itu?" kata Yue.
"ya, jadi apakah kamu mau menolongku?" tanya Zen.
"Tentu, tetapi kamu tahu bayarannyakan?" kata Yue sambil menjilati bibirnya.
.
.
Akhirnya semua urusan Zen sudah selesai. Zen sebenarnya memutuskan untuk segera kembali, namun beberapa wanitanya memaksa untuk menundanya selama sehari, karena mereka ingin mengajak Yue melihat dunia mereka.
Zen hanya bisa mengiyakan permintaan mereka. Sebenarnya Zen ingin ikut, tetapi mereka melarang, karena mereka ingin berjalan bersama sesama saudara perempuan, untuk mengajak Yue berkeliling.
Akhirnya Zen mengalah dan memutuskan untuk menciptakan sesuatu yang dia sudah rencanakan sebelumnya. Yue sendiri saat ini entah mengapa merasa sangat bahagia. Walaupun awalnya dia sangat sedih mengetahui Zen banyak mempunyai wanita, tetapi menurutnya ini sangat menyenangkan. Karena saat ini, dia merasakan memiliki keluarga lain, dan disa sangat senang akan itu.
"beberapa minggu ya... baiklah kami akan menunggu" kata Alice.
Saat ini Zen sedang berkumpul dengan wanita yang dikenalnya didunia Underworld, setelah selesai menciptakan sesuatu, dan memutuskan untuk ketempat ini. Mereka sangat senang dengan kedatangan Zen itu, dan terlebih lagi bahwa Zen memberitahukan kabar baik, tentang membawa mereka kedunianya.
"Ah.. dan juga, beberapa wanitaku akan datang ketempat ini untuk berlatih, jadi latihlah mereka oke" kata Zen.
Sebenarnya Alice dan Rina sangat cemburu, setelah mendengar bahwa Zen mempunyai seorang yang dicintainya bahkan sangat banyak. Namun setelah Zen meyakinkan mereka tentang perasaannya, akhirnya mereka menerimanya.
Sehari sudah berlalu, Zen dan Yue saat ini sudah mulai bersiap kembali. Para wanita Zen dan Yui saat ini sangat berat hati melepaskan Zen. Namun Yue juga sangat berat hati meninggalkan saudara perempuannya, karena dia sudah merasakan nyaman disini.
Namun dikarenakan Yue sudah memutuskan mengikuti Zen, akhirnya mereka berdua akhirnya bersiap untuk meninggalkan tempat ini.
"Berhati – hatilah Zen, Yue. Pastikan kalian saling menjaga satu sama lain" kata Asuna yang mewakilkan semua wanita yang berada disitu.
"Baiklah, sampai jumpa" kata Zen dan dibalas lambaian dari Yue.
.
.
Saat ini, Zen dan Yue sudah keluar dari labirin Orcus dan saat ini berada dibawah sebuah tebing yang besar. Setelah mereka kembali, Zen lalu menggunakan sebuah sihir teleport yang berada didalam rumah yang mana berada didalam labirin Orcus, dan menteleportkan mereka disini.
[Selamat Kak, Kakak berhasil menyelesaikan sebuah Main Quest, dan Kakak mendapatkan sebuah Main Quest baru. Sepertinya keinginan Kakak membawa wanita Kakak akan segera tercapai, dengan hadiah dari Main Quest baru itu.] kata Irene.
"Apa mahsutmu Irene?"