webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Komik
Peringkat tidak cukup
275 Chs

Kelinci Montok

Zen saat masih mencoba mencerna perkataan Irene yang mengatakan bahwa hadiah dari Main Quest yang baru diterimanya, akan membuat rencana Zen membawa wanitanya yang lain bisa tercapai secepat mungkin.

[Periksalah menu Quest Kak.] kata Irene.

<Quest>

Main Quest:

[COMPLETE]

[Menyelesaikan Labirin Orcus]

[Hadiah]

[EXP: 10.000]

[Store point: 2.000.000]

[Acc Point: 1000]

[Skill: Stealth]

[Level Up!]

-

Main Quest:

[Menyelesaikan Labirin Reisen]

[Hadiah]

[EXP: 10.000]

[Store point: 1.500.000]

[Acc Point: 1000]

[Skill: Transfer]

Melihat hadiah yang Zen, dapatkan membuatnya tersenyum saat ini. Apalagi sebuah skill yang berguna dia dapatkan kembali. Lalu Zen memeriksa misi yang baru didapatkannya saat ini.

"Apakah skill Transfer itu, yang kamu mahsut Irene?" tanya Zen.

[Iya Kak. Coba Kakak lihat deskripsinya] jawab Irene.

Lalu Zen memulai memeriksa informasi dari skill dari main quest yang baru didapatkannya itu.

[Transfer]

[Skill yang dapat memindahkan ingatan dan kemampuan yang dimiliki oleh Host kepada orang lain]

"Benarkah?" gumam Zen setelah melihat informasi itu.

Namun disisi lain, Yue saat ini masih menikmati berjemur dibawah matahari, karena sudah lama dia tidak melakukannya, namun dia sempat melihat tindakan aneh dari Zen sedari tadi, namun dia hiraukan dan terus menikmati tindakannya itu.

"Baiklah, lalu mari kita lihat statusku" kata Zen.

<Status>

Status:

Nama: [Uchiha Zen]

Level: [40] (1500/40000)

Toko Poin: [6.434.213]

Status Poin: [1000]

STR: A [506/2500]

AGI: A [413/2500]

INT: A [490/2500]

DEX: A [297/2500]

Skill: [Infinity Mana] [Diamond Body] [Negative Attribute Ressistance] [Elemental Ressitance] [Regeneration] [Clean: 10] [Heal: 10] [Creation: 10] [Fire: 10] [Water:10] [Wind: 10] [Light: 10] [Cooking: 10] [Gravity: 10] [Absorb: 10] [Supersonic Step: 10] [Aerodynamic: 10] [Lightning Field: 0] [Rift Walk: 7] [Night Vision: 10] [Poison: 8] [Telepathy: 10] [Tracking: 4] [Intimidate: 1] [Stealth: 1]

"Irene, bisakah aku dengan mudah mendapatkan toko poin?" kata Zen.

Memang, pengummpulan toko poin sangat susah, dikarenakan penjualan monster yang dijual Zen paling mahal 2500, itupun Hydra yang dilwan Zen sebelumnya. Sedangkan monster – monster lain, paling berharga Cuma 1000, bahkan hadiah main quest yang terbanyak saat ini hanya 2.000.000 saja.

[Maafkan Irene Kak, itu sudah peraturan dari sananya] kata Irene.

"Baiklah, mari menambahkan statu-" Tindakan Zen terpotong, setelah seorang manusia kelinci yang seksi terjatuh didepannya karena tersandung batu.

Yue dan Zen hanya menatap wanita tersebut, yang saat ini tersungkur didepan mereka. Yue sendiri bingung, mengapa seorang manusia kelinci berada ditempat ini. Zen perlahan menjulurkan tangannya dan membantu wanita kelinci tersebut.

"Kau tidak apa – apa?" tanya Zen.

Namun bukannya dia menerima tangan Zen, wanita kelinci itu langsung menerjang dan memeluk Zen dengan erat.

"Aku menemukanmu!!" teriaknya sambil memeluk Zen.

Memang bisa dikatakan, aset gunung kembar wanita kelinci itu, saat ini yang paling besar antara wanita Zen yang lain. Namun Zen mencoba untuk tetap tenang saat ini, namun tidak dengan Yue yang langsung terlihat beberapa listrik muncul ditangannya.

"Minggir dari Zen!" teriaknya sambil menetrum kelinci tersebut.

"AaaAAaaAarrRArrrAhhHHgGGGgg" Kelinci itu mulai melepaskan dirinya dari Zen dan bergetar kuat karena skill dari Yue itu.

"Hentikan Yue" kata Zen.

"Cihhhhh..." delik Yue dan langsung menghentikan skillnya.

"t-tolong a-aku" kata wanita kelinci itu yang masih merasakan efek tersetrum.

Namun tiba – tiba saja, sebuah monster berbentuk T-rex muncul dihadapan mereka. Tanpa pikir panjang Zen lalu mengeluarkan bilah pedangnya dan menebas dinosaurus itu dan akhirnya terbelah dua.

"Sangat mudah" gumam Zen yang tidak menyangka, dia mengalahkan monster itu dengan mudah.

Namun kelinci yang tadi bersama mereka, saat ini terlihat sangat berbunga – bunga, seperti melihat seorang pangeran berkuda yang menyelamatkan seorang putri. Namun fantasinya itu terhenti, setelah Yue kembali menyetrumnya setelah melihat ekspresi menjijikan dari manusia kelinci itu.

Setelah menebas dinosaurus itu, Zen akhirnya berjalan perlahan kembali kearah kedua wanita yang bersamanya tadi. Saat ini wanita kelinci itu masih terbaring akibat skill dari Yue tersebut.

"Bukankah kamu terlalu kasar Yue?" tanya Zen.

"Cih.. dasar playboy" balas Yue.

"Bukan seperti it-" kata Zen terpotong setelah kakinya dipeluk oleh wanita kelinci tersebut.

"Tolong, Tolong aku.. Namaku Shea dari suku manusia kelinci Haulia. Aku tahu permintaanku egois, tetapi bisakah kamu menolong keluargaku yang lain?" tanya wanita kelinci itu yang bernama Shea.

"Memangnya ada apa dengan keluargamu Shea?" kata Zen walaupun dia sudah tahu permasalahan dari wanita kelinci tersebut.

Shea langsung menceritakan tentang kondisi keluarganya. Seperti yang sudah diketahui oleh Zen, Shea merupakan manusia kelinci yang berbeda dengan spesiesnya, karena dia bisa menggunakan mana.

Hal itu membuat keluarganya pergi dari desa yang aman, karena mereka ingin melindungi Shea saat itu. Namun dikarenakan suku Shea sangat lemah lembut, akhirnya mereka hanya menjadi mangsa, dan itu membuat mereka terpencar saat ini.

Mendengar penjelasan Shea, membuat Zen dan Yue hanya terdiam sejenak. Memang dalam light novel dan animenya, suku Shea merupakan aset tempur terbaik. Namun Zen saat ini tidak tahu bagaimana cara melatih mereka.

Walaupun Zen ingin menggunakan kekuatan para manusia kelinci tersebut, namun sepertinya Zen hanya akan melatih mereka untuk bertahan diri saja saat ini.

"Baiklah aku akan membantumu, bagaimana Yue?" kata Zen.

"Itu bukan ide yang buruk, lagipula dia bisa membimbing kita melewati hutan Haltina, tempat labirin selanjutnya" Kata Yue.

"Baiklah, mari kita selamatkan sukumu itu" kata Zen.

"Benarkah?" tanya Shea yang bisa terlihat air mata haru yang keluar dari matanya, karena akhirnya ada orang yang mau membantu sukunya.

"Baiklah kalau begitu perkenalkan namaku Uchiha Zen, kamu bisa memanggilku Zen dan disebelahku.." kata Zen memeprkenalkan diri.

"Aku Uchiha Yue, istri Zen" sela Yue.

"Kalian suami Istri? Kalau begitu, aku akan menjadi calon istri Zen-san juga" kata Shea.

"Apa katamu?" balas Yue dan akhirnya mereka mulai berdebat ditempat itu.

Zen hanya melihat pertengkaran mereka, namun Zen tiba – tiba memiliki sebuah ide yang tersirat pada pikirannya, setelah mendengar kata pasukan. Walaupun dia tidak akan menggunakan manusia kelinci tersebut, tetapi Zen mendapatkan ide bagus setelah melihat hadiah dari apa yang didapatkannya setelah menyelesaikan quest barunya.

"Irene, bagaimana jika.." kata Zen sambil menjelaskan rencananya kedepan saat ini.

[Rencana yang bagus, Kak. Kali ini rencana Kakak sepertinya tanpa cala] kata Irene.

"Benarkah?" tanya Zen memastikan.

[Irene, akan menyempurnakan jika ada sesuatu kesalahan pada rencana Kakak] jawab Irene.

"Baiklah terima kasih Irene." Kata Zen.

Setelah Zen berdiskusi dengan Irene, Zen mulai mengeluarkan sebuah mobil, yang sudah dia buat sebelumnya saat di Alaska, saat Yue memutuskan untuk menjelajah dunia dari saudara perempuannya. Mobil itu berbentuk seperti mobil Hammer yang sudah diperbesar oleh Zen dengan fasilitas yang mewah didalamnya.

"Naiklah!"