webnovel

KEUSILAN RENO

Reno bangkit dari duduknya dan tersenyum jahil pada Yulia. "Ih .. apaan sih loe senyum kayak gitu", tanya Yulia saat melihat ekspresi Reno. Reno hanya mengangkat sebelah bahunya sambil tersenyum dan menarik tangan Yulia menuju kantin, membuat teman sekelas mereka bertanya - tanya. "Si Yulia ternyata diam - diam gitu, hebat juga ya narik perhatian cowok", bisik salah satu teman cewek sekelas Yulia. "Iya. Kijil banget, gue kira dia anaknya baik", sahut teman yang lain.

***

Yulia dan Reno duduk berdua di salah satu meja di kantin sambil menikmati makanan yang mereka beli tadi. Saat mereka sedang asik makan tiba - tiba ada yang menumpahkan air di belakang tubuh Yulia.

Yulia yang merasa belakangnya basah bangkit dari duduknya, lalu ia menoleh ke arah belakang. Tapi saat ia menoleh ke arah belakang, ia tak melihat seorang pun disana. Lalu ia berpamitan pada Reno untuk ke toilet dan menyuruh Reno kembali lebih dulu ke kelas

***

Reno duduk menunggu Yulia di kelas sambil menopang dagunya dengan tangan. Tak lama Yulia datang dengan wajah kesal yang di sembunyikannya dengan senyuman. "Hey.. kenapa muka loe kusut gitu", tanya Reno yang menyadari ekspresi wajah temannya itu. Namun Yulia hanya duduk tanpa bersuara, ia mengambil buku dalam tasnya dan membukanya tanpa menghiraukan Reno yang memperhatikannya. Melihat sikap teman sebangkunya itu Reno jadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

***

5 menit sebelumnya saat Yulia berada di toilet 2 teman sekelasnya datang menghampirinya dan berkata "Itu baru awal kalau loe masih deketin Reno bakal ada lagi yang lain" sambil berlalu pergi. Yulia yang mendengar ucapan temannya itu hanya diam, ia tak ingin membuat masalah di sekolah dan ia memutuskan kembali ke kelas karena sebentar lagi pelajaran akan dimulai.

***

Pak Iwan masuk kedalam kelas sambil membawa beberapa buku dan meletakkannya di atas meja. Ia adalah guru matematika yang terkenal tegas dan disiplin. Setiap murid yang ribut saat pelajarannya akan di keluarkan dari kelas hingga pelajarannya selesai. Sikapnya itu membuat seluruh murid tak suka dengannya.

Pak Iwan mulai menjelaskan pelajaran hari ini, membuat seluruh murid diam mendengarkan. Saat pak Iwan mengambil buku di meja, bukunya sobek dan melekat di meja membuat seluruh murid yang melihatnya menahan tawa mereka.

Pak Iwan yang menyadari ada yang tidak beres dengan mejanya mengambil sobekan buku tersebut dan benar saja ada yang meletakkan lem di meja itu. Lalu ia menanyakan pada seluruh murid yang ada di kelas itu dengan ekspresi marah. Tapi, seluruh murid hanya diam karena mereka memang tidak tau siapa yang melakukannya.