Yuana paham yang Tina katakan. Lestari sedang menunggu hitungan hari dia akan duduk di pelaminan menjadi mempelai kekasihnya. Tina tidak mau larut dalam kesedihan dan mengurangi kebahagiaan sehabat mereka.
"Tari dan kamu seperti adikku. Aku sangat sayang kalian. Adikku meninggal begitu tragis, tapi Tuhan mengirimkan dua adik pengganti yang luar biasa." Senyum tipis muncul di ujung bibir Tina.
Yuana seketika memeluk Tina. Itu juga yang dia rasakan. "Kalau dulu aku ga ketemu Mbak Tina di bus saat aku kabur ke Jakarta, kukira aku tidak mungkin sampai di hari ini. Punya dua sahabat terbaik. Bertemu Manfred lagi, menikah, dan punya begitu banyak hal tak terduga dalam hidupku."
"Hai, ini kenapa pakai peluk-pelukan?" Lestari muncul. Dia menatap penuh tanya pada Tina dan Yuana.
"Sini!" Tina mengulurkan tangan pada Lestari. Bingung, tapi gadis itu maju juga beberapa langkah, lalu dia merangkul Tina.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com