webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
278 Chs

Keberanian Oliv Bertemu Bram.

Setelah pulang bekerja, Oliv berjalan masuk ke rumah dengan tatapan kosong. Tuan Dimas yang baru saja pulang, langsung berlari saat melihat anak perempuannya akan menabrak sudut meja. "Oliv, hati-hati.." ucap Tuan Dimas.

Oliv terkejut dan baru sadar ternyata perutnya hampir terbentur sudut meja. Gadis cantik itu langsung mengusap perutnya tersebut, "maafkan Mama sayang," permintaan maaf Oliv pada anak yang tengah ia kandung.

Tuan Dimas sedikit aneh melihat anaknya. "Kamu kenapa? Tatapan kamu kosong banget loh? Kamu ada masalah? Kalau ada masalah cerita ke Papa ya, siapa tahu Papa bisa membantu menyelesaikan masalahmu," tanya Tuan Dimas.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, "Oliv gapapa kok, cuma kecapekan aja.." balas Oliv.

"Ya sudah, kalau kamu kecapekan istirahat di dalam kamar ya. Ayo, Papa bantu ke kamar.." lanjut Tuan Dimas.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com