webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
278 Chs

Bertemu Setiap Hari.

Putra keluar dari dalam mobil yang terparkir di basement kantor milik atasannya. Pria tampan itu masuk ke dalam kantor, semua karyawan tersenyum ramah kepada Putra yang berstatus sebagai sekretaris atasannya. Hanin tersenyum melihat wajah tampan Putra yang selalu ia lihat setiap hari saat berada di kantor. Entah kenapa perasaan gadis itu sangat bahagia, sontak gadis itu terkejut saat Putra membalas tatapannya. Hanin langsung duduk dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Putra mengerutkan dahinya dan berjalan kearah ruangan atasannya. Namun langkahnya terhenti saat melihat atasannya keluar dari ruang kerja. "Kita langsung pergi, karena ada rapat di luar.." ujar atasannya Putra.

"Baik, Pak.." balas Putra.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com