webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
278 Chs

Berkumpul dan Pertengkaran.

Keesokan harinya,

Putri dan yang lain sudah berada di depan halaman rumah. Adit menekan bel dan terlihat Ervin tengah berdiri di ambang pintu dengan mata yang terlihat baru bangun tidur. Pria itu membuka lebar pintu agar semua orang bisa masuk ke dalam rumah. Eric berada di dalam kamar Tuan Dani dan Nyonya Dina, karena tadi Tuan Dani meminta tolong untuk memakainya resleting celananya, karena ia kesulitan.

Nyonya Dina langsung memeluk Putri dan Putra, bahkan menantunya. Tak lupa si kembar yang masih berumur tiga tahun, Laura dan Lucas. "Fahri, Lusi dan anaknya mana?" Tanya Nyonya Dina.

"Mereka lagi diperjalanan, Bunda. Tenang aja, mereka pasti datang kok.." jawab Putri mengusap bahu ibunya.

James baru saja selesai mandi dan memakai baju lama ayahnya. Pria itu terlihat semakin mirip dengan Fahri, karena menggunakan baju dari sang ayah. Nyonya Dina melihat cucunya dan tersenyum manis.

"Kamu semakin mirip dengan Daddy kamu.." puji Nyonya Dina.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com