Kakek Tai dan Tetua Ren terkekeh. Lalu, tetua itu memberitahunya, "Itu karena alasan egois. Aku tidak telah melukis apa pun yang aku suka dalam tiga tahun terakhir tetapi mendengarkan musikmu sejak aku mendengarmu bermain di acara amal itu telah membantuku. Aku pikir aku telah menemukan inspirasi lagi tetapi aku perlu berada di tempat di mana aku bisa mendengarmu bermain sering untuk mengujinya. Adapun gadis muda di sampingku, dia adalah Ren Liya, cucuku dan muridku. Ke mana pun aku pergi, dia ikut."
"Oh, um, halo." Alix masih bingung ketika dia menjawab.
Ren Liya menatap Alix seperti remaja cemberut yang memiliki sikap besar dan dia berkata, "Hmph."
Lalu, dia berjalan sendiri menaiki tangga untuk mengurus transfernya.
Tai Jiaan dan Ren Liya berasal dari sekolah yang sama. Dia juga memiliki semacam naksir yang tidak terobati padanya. Dia meraih punggungnya dan mengikutinya dengan bersemangat. "Kakak perempuan, aku akan melihatmu nanti," katanya padanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com