webnovel

Young Gods & Goddesses

'Young Gods and Goddesses' yang artinya Dewa dan Dewi muda, atau bisa disebut Rogha. 12 Dewa-Dewi Olympus, diantaranya; Zeus, Poseidon, Hades, Demeter, Hermes, Artemis, Apollo, Afrodit, Ares, Athena, Hephatestus dan Hestia. Masing-masing dari Dewa-Dewi, mereka mengutus Manusia, Nimfa, dan Elf. Untuk dijadikan Rogha. Rogha berperan penting untuk menjaga keseimbangan Alam semesta. Mereka yang terpilih menjadi Rogha akan memiliki kekuatan setara dengan Dewa-Dewi yang memilihnya. Ada beberapa aturan untuk menjadi Rogha. Pertama, Mendapatkan 3 Jenis liontin berbeda. Kedua, Mencapai puncak Gunung Olympus. _______________________________________________ PERHATIAN!!! Novel sedang dalam tahap pengembangan. Akan di revisi besar-besaran. Mulai 1 Januari 2023, diperkirakan 3-5 Bulan kedepan baru akan selesai. Prolog ~ Follow Instagram @aoko_novel untuk memberikan Support :D. Terimakasih.

Aoyama_Kouji · Fantasi
Peringkat tidak cukup
45 Chs

Anubies

Sambil berjalan menuju pot Yang berbentuk segi panjang berdiri tepat di sebelah Pintu lift.

Pak Feri menarik Pot berbentuk segi panjang seukuran setengah pintu Lift lalu di sana terlihat pintu kecil berbentuk segi 4 , 1/4 Ukuran dari pintu Lift.

Nampaknya Pak Feri sedang melakukan sesuatu pada Pintu rahasia dengan kartu Pribadinya, ketika itu muncul Hologram sensor mendeteksi retina Mata Pak Feri.

TIT!

sfk:suara bunyi pintu besi terbuka

Tak lama kemudian Pintu besi rahasia lalu terbuka,

"Sini masuk Al," Perintah Pak Feri sambil mengarahkan tangannya memberikan petunjuk untuk memerintah Alex memasuki Pintu masuk rahasianya.

"hah...kemana,ini apa pak?"Tanya Alex dengan ekspresi kebingungan

"Masuk dulu nanti aku jelasin," Tegas Pak Feri

Alex menuruti perintah Pak Feri dan ia mulai merangkak memasuki Pintu kecil rahasia yang di tunjukkan oleh Pak Feri,Ia dahulukan bagian kepala kemudian diikuti oleh tanganya badannya hingga akhirnya ia memasuki lorong yang lumayan sempit itu.

Lalu di susul oleh Pak Feri tetapi Pak Feri merangkak dengan arah kebalikan dari Alex ketika setengah tubuhnya sudah memasuki ketika itu Pak Feri menarik Pot itu di bagian belakang Pot terdapat pegangan tarikan untuk mempermudah menariknya.

Klik!

Dengan sekejap Pintu rahasia sepertinya terkunci dengan sendirinya,Di dalam lorong yang lumayan gelap hanya terisi cahaya remang remang Alex masih belum mengerti apa,kenapa,mengapa 5W+1H komplit semuanya terpikirkan oleh Alex.

Saat itu pula Alex mencoba mendekati Lorong dimana di sana terlihat 2 arah yang berbeda,

"Pak ini ke kanan apa ke Kiri?" tanya Alex dengan rasa penasaran sambil melirik lirik lorong yang kanan kemudian yang kiri.

Karena arah Pak Feri dengan Alex berlawanan sehingga pantat Pak Feri menabrak Alex

Alex merasa terkejut dan sedikit risih ketika pantat Pak Feri dengan Alex saling bersentuhan meskipun dilapisi oleh Celana.

"weeeeyyy pak?jangan lakukan yang aneh aneh@$#@,"

Ucap Alex sambil merangkak mencoba menjauhi Pak Feri ia pun berbelok ke kiri.

"Matamu!!! Kanan loh mau mati kamu kena Laser?"

ucap Pak Feri dengan nada tegas

"L a s e r? °.°" Dalam hati Alex merasakan merinding ia pun terbayang seperti di film jika ia salah langkah sedikit saja mungkin tubuhnya akan terpotong oleh laser.

Lalu Alex merangkak mundur untuk pergi ke arah kanan di lorong angin itu, di ikuti oleh Pak Feri merangkak mundur kemudian berbelok ke arah Kanan.

Kini Posisi Alex sama persis seperti Pak Feri membuat wajah Alex tepat di belakang Pak Feri.

"Aaa.....,"Alex terbayang aneh aneh ia takut jika nanti Bom akan meledak tanpa ada tanda tanda ia pun menutup hidungnya sambil merangkak mundur.

Lalu...

DENG!

sfk:menabrak lorong angin

Kaki kanan Alex tak sengaja menabrak lorong arah ke kiri.

"Paman..... ini kanan Kiri apa lurus?"

ucap Alex sambil melirik ke belakang

"Luruss Al..!"

balas Pak Feri

"Heh:v!Lurus ak nabrak anu Pak,"

Balas Alex

"Bangs*t -, ... iya juga ya berarti mundur Lex:v"

ujar Pak Feri

Ketika itu terdapat pintu yang terkunci lagi,Kemudian Pak Feri memberikan Kartu kepada Alex.

Ketika Alex menggesekkan kartu pintu pun berhasil terbuka tanpa harus menggunakan Sensor deteksi retina mata.

TET!

Merekapun keluar dari Lorong angin itu, Alex terheran heran melihat ada sebuah lift di dalam ruangan rahasia

"wuaw," Alex terkejut

Tepat setelah mereka keluar lorong yang sempit itu ,terlihat sebuah Lift Observation Elevator, atau bisa di sebut Lift Kapsul.

Seketika itu Alex melirik ke bawah melihat seberapa dalam lorong Lift itu, sontak Alex kaget tak terkira melihat lorong lift sedalam itu.

Lalu mereka memasuki Lift Kapsul,Lift itu bergerak ke bawah dengan kecepatan yang lumayan lebih cepat di bandingkan Lift Lift yang seperti berada di Mall kira kira 2x lebih cepat.

5 menit telah berlalu.

ketika mereka keluar dari Lift itu Alex muntah Tepat di samping pintu besi,Terlihat seperti sebuah pintu gerbang masuk namun Pintu besi itu sepertinya benar benar di jaga ketat oleh beberapa Perangkat dan terlihat sebuah Cctv yang nampaknya dengan sengaja di perlihatkan.

"Hooooeeeekkkk.....!!!"

"Hoooooeekkkkk!!"

..

Alex merasa mual, perutnya terasa sangat tidak enak.

Air liur terus keluar dari mulut Alex

"Hoooeeek!" 

Dengan reflek Pak Feri membantu Alex sambil mengurutkan lehernya.

Lalu pak Feri memencet tombol tepat di samping pintu itu terdapat tombol merah,biru,hijau,kuning.

Tombol Biru ia pencet.

Tak lama kemudian muncul suara aneh dari microphone yang sepertinya suaranya berasal dari pintu Besi itu sendiri.

"BIP"

"C.U.S.P Kode 4 Feri Teriono,"

ucap Pak Feri pada mic aneh itu sambil mengucapkan sebuah kode aneh membuat Alex kini melirik pada Pak Feri sepertinya ia pun terasa bingung apa maksud dan kenapa ia harus ikut ke dalam ruangan Rahasia yang besar.

Namun sayangnya Alex tak bisa berkata banyak karena ia benar benar merasa mual menaiki Lift Kapsu dengan kecepatan yang lumayan tinggi terus mengarah ke dasar Bumi.

"C.U.S.P code 3 Olivia D Arc ,on the way "

kini suara perempuan membalas Kode Pak Feri membuat Alex terheran heran.

"halo Olivia bawakan Tisu basah dan Baju Ku di sana "

BIP!

seketika itu tidak ada balasan dari Mic Aneh itu.

Alex berhenti muntah kini ia bersandar di pintu sambil duduk,Nampaknya kondisi Alex kini terlihat sedikit membaik namun sepertinya pusing nya masih terasa.

2 menit berlalu

TEEEET!!! 

Pintu yang Alex sandarkan tiba tiba berbunyi ia pun segera berdiri sambil telanjang dada.

Terlihat perempuan dengan sepatu kets hitam,warna rambut perak ke emasan,dan warna mata sebelah kanan berwarna emerald,mata kiri berwarna merah delima.

Kini wanita itu berjalan mendekati Pak Feri mengulurkan tangan kanannya untuk memberikan salam khas Indonesia,

sambil memberikan sebuah koper.

"Segala pesanan telah saya letakkan di koper,ada juga beberapa obat penghilang pusing mual dan tisu serta minum air putih,aku mendengarmu muntah jadi aku tau kamu membutuhkannya"

ucap wanita itu sambil memberikan kopernya.

"Liv?sekarang di ruangan apa Pak Profesor"

tanya Pak Feri sambil memilih obat untuk Alex .

"Beberapa pintu Portal di Anubies modern yang tiba tiba tertutup tanpa alasan, sekarang Pak profesor sedang memperbaiki di sana..."

Anubies adalah sebutan ruang bawah tanah, Ruang bawah tanah yang memiliki Energi misterius bahkan terkadang muncul beberapa pintu dimensi namun tidak dapat dimasuki oleh Manusia biasa.

Wanita itu melanjutkan pembicaraan nya.

" ...Pesan Profesor Pak Feri di suruh menunggu dengan anak itu di ruangan pintu project 27 Anubies yang sekarang di jadikan kantor jadi kalian menunggu saja di sana aku akan memanggil profesor"

Alex tidak mendengarkan Pembicaraan mereka Alex sedang sibuk menggunakan smartphone ia terheran heran tak dapat sinyal.

Lalu Pak Feri melihat Alex yang sedang memainkan Smartphonenya ketika itu Pak Feri duduk di samping Alex sambil melihat apa yang sedang Alex lakukan.

"Al ngapain ? spam mode pesawat terus," ujar Pak Feri 

"sinyalnya pak susah," Jawabnya.

TEEET!!!

sfx:pintu tertutup

"Maaf sinyal tidak terdeteksi di sini... di dunia bawah Anubies misterius ini hanya ada signal Tirity Anubies tidak akan bisa digunakan untuk smartphone,Laptop,Pc bahkan Satelit juga.

Jelasnya wanita yang bernama Olivia sambil memencet tombol untuk menutup Pintu.

Kemudian wanita yang di panggil Olivia itu pergi, lalu Pak Feri dan Alex pergi menuju Pintu 27 Project Anubies.

ANUBIES OFFICE, Olivia telah sampai di depan ruangan dimana profesor sedang berada di pusat penelitian Di pintu itu bertulisan

~Anubies office~

Olivia kemudian memasuki Ruangan Anubies,terlihat Profesor sedang sibuk dengan UNIT-Human.

"Paman....."

ucap olivia

Prof.Corty seketika itu membalikkan badan,

"Mereka sudah sampai?"

"hoaaammmmzzz,"

Terlihat muka Tua letihnya dengan jelas warna hitam di bawah matanya terlihat seperti sering begadang.

"Jadi siapa laki laki itu,"

Tanya Olivia dengan nada datar,sembari ikut mengecek Data pada Layar.

"Dia tetangga Pak Feri dia sudah di besarkan oleh Pak Feri sejak kecil itu mengapa membuat mereka menjadi akrab"

Ucap Prof itu sambil berjalan menuju Lift Kapsul yang jaraknya cukup dekat dengan Ruangan Anubies diikuti oleh Olivia

"Orang tua Dia,kemana?"

ucap Olivia dengan penasaran sambil mengikuti Profesor yang kini memasuki Lift.

"entah, Saya sendiri merasa curiga dengan orang tua Alex"

lanjut profesor

"Yang lebih berbahaya adalah Sebuah Video aneh laporan dari Pak Feri, beberapa saat sebelum anak kecil itu berbicara kepada Alex terlihat bola mata berwarna biru muda dengan sedikit cahaya sambil mengatakan sesuatu seolah olah itu adalah pesan dari anak kecil yang memakai baju serba putih , desainnya pun unik ak baru melihatny kali ini"

Balas Prof memberi penjelasan kepada Olivia

Tingg!!

Pintu Lift terbuka,kini terlihat ruang kerja dari project beta milik kolaborasi dari Olivia dan Prof terlihat beberapa kabel berserakan dan pin pin bertebaran di dinding tempel.

DEG!

mengingat akan hal sesuatu kemudian Olivia tiba tiba pergi,

"Emm Paman saya ke Toilet dulu,"

pintanya.

"emm...baiklah jika sudah tak usah kembali ke Ruangan 27 kamu lanjut saya Submit Data kemarin,"

ucapnya kepada Olivia

"Wokeh paman,"

ucap Olivia sambil tergesa gesa pergi menaiki Tangga.

Kemudian Profesor berjalan ke lorong lantai 20 lantai tertinggi di Anubies atau lantai utama ketika memasuki Anubies/Ruang bawah tanah.

Terlihat 2 pria sedang terduduk di lorong,ternyata mereka adalah Pak Feri dan Pria yang di kabarkan oleh Olivia.

CEKNGIIK!!!

sfk:pintu besi besar terbuka

Kemudia mereka memasuki ruangan itu di dalam ruangan itu terlihat beberapa meja dan kursi ya memang mirip kantor pada umumnya.

Profesor.Corty Xiory segera duduk di Kursi,di belakangnya terdapat 4 Drone Besar.

Meja Besar Berwarna coklat terlihat banyaknya buku tertata rapi di atasnya.

Alex melirik ke arah drone itu seketika itu Prof menanyainya.

"Alex umurmu berapa sekarang?"

ucap Profesor sambil menyedot sebuah barang kecil mirip pena lalu keluarnya Asap layaknya seperti Pod/rokok.

"... Bagaimana Bapak tau nama saya?"

terkejut Alex ketika seorang Pria dengan jenggot lebatnya meskipun ia terlihat tak begitu asing namun Alex benar benar lupa siapa dia.

"Apapun tentangmu dia tahu Al dia Profesor.Corty Xiory apakah kamu melupakannya?"

ucap Pak Feri yang sedang duduk santai sambil membuka sebuah buku.

"ah .... paman PROFE Paman Corty!, waw paman sekarang berbedaaa sudah tumbuh brewok hahahaha!"

Alex mencoba basa basi,terdengar kesusahan menyebut kata profesor karena ia terbiasa memanggilnya Paman.

Seketika itu Profesor memegang brewoknya dengan ibu jarinya dan jari telunjuknya.

"hahaha ya dong kan Paman udah umur 67 tahun"

Lanjut profesor menanyakan Alex.

"Al tenang saja aku mau menanyakan sesuatu yang terjadi padamu jadi jangan terkejut oke?"

Kini profesor serius ia pun menaruh pod itu dan menyalakan sebuah Rekaman pada Jam tangannya seketika itu Muncul Cahaya Holgram yang kemudian memutarkan sebuah Video.

Kini Alex mengamati kejadian itu dan ia teringat Mata biru yang menyala pada anak kecil itu dan sebuah Kata kata yang tidak ia mengerti apa maksud nya dan tujuannya.

"Kau tahu Simbol ikan itu adalah Simbol dewa apa?

ucap Profesor 

" Poseidon?Dewa Air!"

dengan cepat Alex menjawabnya 

"...lalu bagaimana bisa ada video ini merekam kejadian ku"

dengan cepat Alex menanyakan sebuah Video itu, membuat ia mengingat akan kejadian ia bersama Barley ia khawatir jika Profesor tau akan suatu Karya milik Barley adalah File yang Barley copy tanpa meminta ijin darinya,lalu apa yang akan terjadi pada Barley.

"Al beritahu aku apa yang di ucapkan oleh Anak kecil itu sebelum pergi"

Profesor merasa curiga ketika melihat adegan Anak kecil yang membicarakan sesuatu kepada Alex membuat Alex itu terkejut.

"....itu tidak ada urusannya dengan kalian aku hanya membantu anak itu"

Pekik Alex

"Al apakah kau memercayai Dewa?"

Ucap Profesor

Kini Alex terdiam sambil menundukan kepalanya tangan kirinya memegang jidad seraya merasakan pusing ketika mengingat kejadian itu

"Saya percaya ,lagi pula apa hubungan anak itu dengan dewa tidak masuk akal dewa menangis, meminta bantuan ,meminta ikan,lalu pergi begitu saja"

ucap Alex merasa tidak percaya bahwa itu Dewa.

"Beri tahu saya apa pesan dari Anak kecil itu, Jika tidak..."

Belum selesai berbicara Alex langsung memotongnya.

"Jika tidak?apa?mati? lagi pula saya tidak ingat kata kata yang di ucapkan anak kecil itu, tidak masuk akal Paman ,jika saya mati hanya karena menolong manusia"

Lanjut Alex 

"Lagi pula bagaimana bisa ada rekaman itu?jangan² kalian mengawasiku? dimana kalian meletakan Cctv itu?"

ucap Alex sambil mencari cctv di sekitar tubuhnya

"Saya!... saya yang memasang S.T.C itu!"

Sahut Pak Feri lalu ia pun menjelaskan bagaiamana dan kenapa ia bisa meletakkan cctv atau bisa di sebut S.T.C.

"Saat itu pagi hari sebelum kamu berangkat sekolah aku menunggumu di lantai atas supaya aku bisa memasang alat S.T.C tanpa di ketahui olehmu tapi justru kamu menyapaku aku pikir rencana ku saat itu telah di ketahuimu ternyata kamu hanya menanyakan Gedung rumah saya yang sedang di upgrade,Setelah kita selesai berbincang kamu terburu buru berangkat karena sudah kesiangan lalu saat itu juga kamu lengah saya menembakan S.T.C itu hingga terbang dan hinggap pada bagian bawah Skateboard mu"

ucap Pak Feri.

"Lalu kenapa Bapak menempatkan S.T.C itu pada saya?"

Tanya Alex

Seketika itu sontak Pak Feri terdiam teringat ia lupa atas alasan apa ia melakukan hal semacam itu dan bagaimana ia harus menjelaskan kepada Alex dan Profesor.lalu

Pak Feri mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Itu gak penting , yang lebih penting sekarang jawab pertanyaan prof"

usul Pak Feri sambil melirik kepada profesor.

seketika itu Profesor langsung menanyainya

"Jadi... gimana Al masi ingat nggak?pesan Bocah itu?"

Alex mencoba mengingatny,terlihat wajah bingung pada Alex yang berusaha mengingat Pesan Anak kecil berbaju serba putih itu.

Glotak glotak!!

Kemudian drone drone yang berada di belakang Pak Feri terbang menghampiri Alex,Mata profesor kini berubah menjadi merah bercahaya.

Alex sontak terkejut seketika itu ia terdiam.

"Saya paling malas menanyai Anak remaja,"

"wahahaha"

"okeh okeh saya akan menawarkan 2 pilihan, pilih salah satu atau drone drone ini akan menembakmu,"

profesor kini tertawa sadis sambil menggerakan drone itu dengan bola matanya.

"ini adalah karya ke 34 ku Drone.C.E v.1,22 ,Menggerakan Drone tanpa menggunakan remot "

lanjut Profesor

"Hei hei hei Profesor anda serius?! lolucon ini tidak lucu Pak"

Usul Pak Feri sambil berdiri kini panik melihat ulah Profesor.

Kemudian salah satu Drone terbang mengarah tepat di Jidad Pak Feri.

"Diam dan jangan ikut campur semua tergantung dengan jawabannya"

Tukas Profesor sambil melirik ke arah Pak Feri.

"Jadi kau mau tau apa pesan tersembunyi itu??saya tidak berbohong saya tidak mengingatnya!"

Perjelas Alex sambil mengawasi Drone yang bisa saja menarik picu untuk menembak di jidatnya.

"Tidak kok..."

sambil menunjukkan wajah layakny psikopat yang haus akan darah.

"...saya tahu, saya hanya ingin menawarkan beberapa pilihan kepada Alex, Pertama: Jadilah agencyku dan menjadi kelinci percobaan, kedua: hidup bebas seperti biasa Namun dengan kamera pengawas"

~Kelinci percobaan~

~kamera pengawas~

Terngiang kepala Alex memilih pilihan itu.