webnovel

YOKUBO

Hiro Hideyoshi, Seorang remaja pemalas yang memiliki tampang seperti tak punya semangat hidup, namun disamping itu, dia adalah orang yang sangat bersemangat jika tahu tentang basket. Dia pun bertemu dengan Asami seorang remaja perempuan yang memiliki semangat hidup untuk menggapai cita-citanya, namun keluarganya tidak mendukung cita citanya, yang membuat dirinya sedih Kisah apa yang akan terjadi selanjutnya diantara mereka? jangan lupa pantau terus akun ini yaaa

Darrel_Fabiansah · Realistis
Peringkat tidak cukup
7 Chs

Harapan baru

Chapter 5, Harapan baru

"Namun ayah tak mau pekerjaan desainermu

Itu menganggu pendidikanmu Asami.."

Lalu Asami segera kembali kekamarnya dengan perasaan sangat sedih. Lalu Asami

Mengurungkan diri semalaman.

Asami bersedih dan menangis.

"A-aku harus bagaimana... , Hiro terus mendukungku untuk menjadi calon desainer sepatu.. Namun ayah menolaknya.."

Tanpa pikir panjang Asami segera menelfon Hiro untuk membicarakan hal yang baru saja terjadi dengan ayahnya.

"Aku harus bicara pada hiro.. , Cepat angkat telefonnya Hiro... , Akhirnya kau mengangkat telefonnya Hiro.."

"Yaa kenapa Asami.. Bagaimana dengan acara perekrutan desainer sepatu yang akan kamu ikuti 3 hari lagi..?"

"H-Hiro... , Ayahku tidak memperbolehkannya.."

"A-apa..? bagaimana bisa dia menolak impian besarmu itu..?" Jawab Hiro dengan sangat terkejut dan

keheranan.

"I-iya, dia tidak mau jika pekerjaan sebagai desainer tersebut mengganggu pendidikanku itu, jadi dia menolaknya..."

"Lalu.., Apa yang harus kita lakukan..?"

"Karena itu aku menghubungimu, Aku ingin bertanya bagaimana caranya agar ayahku ingin menerimanya.."

"Begini saja...."

Obrolan panjangpun terjadi antara Hiro dengan Asami yang sama sama terkejut karena dilarangnya Asami untuk mengikuti perekrutan sebagai desainer sepatu.

"Bagaimana Asami..? Kau setuju..?"

"Yaa.. Aku setuju.."

Mereka pun menghentikan obrolan pajang mereka dengan perasaan yang lega dan diakhiri dengan sampai jumpa.

Pagi harinya, Asami terbangun dengan suasana pagi yang begitu sejuk dengan sedikit rintikan hujan, dan embun yang menempel pada jendela.

"Aaahh... Selamat pagi.., Aku harus bersiap siap untuk berangkat ke sekolah.., Dan aku akan berbincang lagi dengan Hiro.."

Asami segera pergi kekamar mandi untuk mandi.

"Aku mandi menggunakan Air hangat apa Air dingin saja ya..? , lebih baik air hangat saja deh, suasananya sedang dingin.."

Dengan segera, Asami memutar keran air kamar mandinya untuk mandi.

"Huhh.., Aku harus menghangatkan badanku serta menenangkan pikiranku karena kejadian semalam.. Namun yang pasti, aku harus membujuk ayah agar mau mengizinkannya.."

Asami terus berfikir sembari mandi di-Air yang hangat.

"Apa lebih baik aku mencoba cara lain daripada cara yang diberikan Hiro..?" Ucap Asami sembari berfikir.

"Ehh tidak tidak.., Aku harus percaya dengan Hiro... Eh namun aku pun sedikit ragu dengannya.."

Asami pun terus berfikir sampai dia selesai berendam sambil mandi di-air hangat.

"Fuhhah.., Sepertinya aku harus selesai dulu berendamnya. Yaa baiklah.. , Oiya aku akan sarapan apa ya..?"

Dengan cepat, Asami segera memakai pakaian sekolahnya lalu pergi keruang makan dilantai bawah

"Selamat pagi Ayah..!!"

"Yaa.. Asami.. Selamat pagi juga..

Bagaimana dengan persiapan sekolahmu hari ini..? Apa tidak ada kendala..?"

"Yaa.. Persiapanku baik baik saja.. Oiya ayah.. , Hari ini sarapan pagi apa..?"

"Ayah membuatkanmu telur, onigiri serta susu putih, itu bentuk permintaan maafku karena membuatmu marah tadi malam.."

Dengan perasaan menyesal, Ayah Asami segera meminta maaf dengan Asami, Namun...

"Yaa , Aku pun minta maaf ayah.."

"Namun walau ayah minta maaf, Ayah tetap tidak akan mengizinkanmu untuk mendaftar pada perekrutan desainer sepatu tersebut.."

Obrolan panjang terjadi lagi antara Asami dengan Ayahnya...

"Yasudah ayah jika itu maumu, Namun aku akan tetap berusaha untuk ikut perekrutan desainer sepatu itu, dan aku akan terus berusaha yang terbaik.."

Asami segera berangkat kesekolah dengan hati yang tidak tenang karena obrolan panjang yang ia lewati dengan ayahnya tersebut..