02 - Kerasukan

Pukul 06.30 WIB.

Aku sudah berada di kelas. Dan kelas sepi. Bagaimana tidak, orang, mulai pelajaran itu jam 8. Rajin? Gak tuh. Aku hanya tidak mau berlama-lama di rumah. Sebab hantu di rumahku tidak enak di lihat semua, apalagi kalau pagi-pagi buta begini. Ya, kecuali teman-temanku sih (Umji dkk). Jadi aku memutuskan untuk berangkat awal.

Tapi btw,

Di sini juga... tidak ada bedanya, sih.

Sedari tadi, selain kelima temanku, ada banyak sekali hantu yang mengerumuniku. Kebanyakan hantu anak kecil. Namun kecil-kecil juga yang namanya hantu tetap saja menyeramkan.

Selain itu, ada juga sesosok perempuan yang terus saja berdiri di pojok tembok dekat meja guru. Mukanya pucat, tatapannya kosong, dan di dahinya terdapat luka sayatan. Ia memakai seragam sekolah, namun bukan seragam sekolahku.

Ya ampun, dia melirikku.

Ku rasa ia menyadari kalau aku bisa melihatnya. Buktinya ia langsung menghampiriku. Dengan melayang tentunya.

"Kau bisa melihatku?"

Aku mengalihkan pandanganku, berpura-pura tidak melihatnya. Aku tahu ekspresi itu. Ekspresi 'tolong bantu aku'nya para hantu. Makanya aku malas meladeni. Ini masih pagi dan aku tidak mau di rasuki apapun.

Namun dia sepertinya sudah terlanjur yakin dan sesuai dugaan ia langsung mendekatkan tubuhnya ke arahku. Kesadaranku pun diambil alih olehnya.

***

Ugh,...

Aku merasakan pening di kepalaku.

Dimana aku?

Oh, tidak. Ini toilet yang sudah lama tak terpakai. Tiba-tiba bulu kudukku meremang. Pasti hantu gadis itu yang membawaku kesini. Tempat-tempat seperti ini lah yang sangat rawan hantu, terutama hantu yang jahat.

Ku mencoba untuk perlahan berdiri dengan bertumpu pada westafel. Segera ku edarkan pandanganku ke sekeliling. Kemana hantu itu pergi?

Set!

Tiba-tiba aku merasakan tubuhku terdorong oleh sebuah energi.

Lagi-lagi aku dirasuki!

Tapi kali ini energinya berbeda dari yang pertama tadi...

—◎○◎—