“Masih mau mendengarku, Fira?” suara Gilang mengagetkan Zafira.
“Eh ... iya, Mas!”
Gilang menatap tajam ke dalam mata Zafira.
“Yang kedua, aku mau meminta maaf dengan benar padamu atas perbuatanku waktu itu. Aku tau mungkin kamu nggak akan pernah memaafkanku, tapi aku hanya ingin meminta maaf dengan tulus. Maafkan aku, Fira!” Suara Gilang lembut penuh ketulusan.
Butir bening berlompatan keluar dari kelopak mata Zafira ketika mendengar permintaan maaf yang diucapkan dengan tulus dan penuh perasaan oleh Gilang.
“Maafkan aku, karena perbuatanku kamu mengalami trauma berkepanjangan ketika berada di dekatku. Maafkan aku, aku baru sadar jika reaksi tubuhmu yang gemetar saat kudekati adalah bentuk reaksi traumatik dari kejadian itu. Maafkan aku, sudah berkali-kali membuat traumamu kambuh. Aku berjanji mulai sekarang tidak akan menyentuhmu lagi tanpa izin darimu.”
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com