Setelah beberapa jam di toko komputer Mas Huda, Rendy yang sudah bolak balik ditelpon istrinya pun akhirnya berpamitan dari sana.
"Apa? Sudah dimarahin sama Nyonya besar ya Ren? Wkkk," celetup Mas Huda menertawakan sahabatnya.
"Hust, kamu ini kalau ngomong sok tahu," sahut Mas Rendy.
"Halaah ... keliatan dari raut wajah kamu. Suami-suami takut istri. Iya kan??" sahut Mas Huda kembali menertawakan Mas Rendy.
"Ah ... kamu ini Hud Hud. Bisa sekarang bicara seperti itu. Awas saja, besuk kalau sudah seperti saya bakalan saya balas juga," sahut Mas Rendy.
Dengan lagak sok tak peduli, Mas Rendy pun buru-buru berpamitan.
"Ya udah, sampai ketemu besuk di nikahan Rudi ya Huda. Thanks buat kopi ya. Oiya, makasih ya Mbak, saya pamit dulu. Biasalah ... He...he," kata Mas Rendy yang langsung masuk ke dalam mobilnya dan bergegas meninggalkan toko Mas Huda.
"Wik, tolong beresin dong," suruh Mas Huda.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com