Tak menunggu lama, Nadia pun segera bekerja. Untuk segala persiapan, dari seragam dinas dan lain sebagainya, selalu Mas Huda yang turut membantu.
"Fina, Desi. Maaf sekali ya, dengan terpaksa ... aku harus pindah tempat kos. Kalian tahu kan? Kalau harus berangkat dari sini nanti terlalu jauh," pamit Nadia ke kedua sahabatnya.
"Yaah ... kamu tega ninggalin kami berdua di sini Nad?" sahut Fina dengan netra berkaca-kaca.
"Nggak usah khawatir, insyaAllah aku bakalan main ke sini lagi kok. Atau kita kan juga bisa janjian di luar," sahut Nadia.
"Ya tetap beda Nadia," sahut Desi.
Mereka bertiga pun saling berpelukan, setelah 4 tahun hidup sama-sama di sana ...mereka sudah seperti keluarga.
Nadia juga berpamitan kepada Bu Ida serta keluarga. Mengucapkan banyak terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan selama ini.
"Selamat ya Nadia, aku turut senang mendengar keberhasilan kamu," kata Mas Irfan yang kebetulan saat itu juga sedang ada di rumahnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com