Ain berdiam di Mondolozard hanya beberapa hari, tapi rasanya sudah seperti bertahun-tahun. Untungnya, ia masih bisa menjaga kesadarannya. Ia masih bisa menjaga akselerasi energinya, meski tersisa sangat sedikit. Mereka yang dikirim ke Mondolozard, biasanya sudah kehilangan akal sehat setelah beberapa hari di planet itu.
Sampai akhirnya, dari langit hitam terlihat seberkas cahaya. Mereka yang sedang tersiksa di sana ikut menyaksikan, berharap mendapat ampunan. Sayangnya, bukan itu yang terjadi. Mereka yang sudah dikirim ke planet hitam itu tidak akan pernah bisa keluar, kecuali dalam kondisi tertentu seperti Ain.
Sebuah bahtera, kapal induk milik Zervo, terbang mendekat. Penjaga Mondolozard membuka jalur agar pesawat kecil yang keluar dari kapal induk itu bisa masuk ke dalam.
Pesawat itu luasnya hampir sama dengan lapangan bola, terbang mencari Ain yang sedang duduk terdiam menanti sambil merasakan kesakitan di sekujur tubuhnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com