Kiev yang baru saja tiba di ruang kerjanya, langsung terkejut begitu mendapati sosok orang berjubah tengah berdiri; menatap keluar jendela yang menghadap ke pekarangan istana.
Sang Raja mengendap-endap sambil merogoh pistol laser―yang sempat Teir berikan padanya― dari balik jubah kerajaan. Dengan sangat hati-hati, Kiev mengarahkan moncong pistol itu ke arah kepala belakang orang berjubah yang memunggunginya.
"Secepat inikah para Omega bergerak?" pikirnya sambil melangkah dengan sangat pelan agar tidak bersuara.
"Kau tidak perlu melakukan itu pada sahabatmu sendiri, bukan, Yang Mulia?" Orang berjubah itu membalikkan badannya, memperlihatkan wajah yang sangat familiar bagi Kiev.
Kiev tersenyum lebar melihat wajah lelaki berjubah itu. "Bodoh, hampir saja aku menembakmu, Ain!" ucapnya sambil sedikit tertawa.
"Lama tidak jumpa, Kiev," jawab Ain yang juga menyuguhi Sang Raja dengan senyuman. Ia mengulurkan tangannya, mengajak Kiev untuk berjabat tangan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com