***
Kembali ke Pandangan Kazuto
Saat ini aku sedang duduk di atas kasurku, waktu bel masuk sekolahku tinggal sebentar lagi, dan aku masih belum mengenakan seragamku.
Bajuku tidurku juga basah, bau keringat yang bercucuran menempel di bajuku, jadi akhirnya aku mengambil handuk dan pergi ke bawah untuk mandi.
Saat ini aku sedang membersihkan tubuhku dengan sabun, sambil memikirkan kembali kejadian itu dengan Asura.
"Hah, Meminta bantuanku?"
Apakah aku tidak salah mendengar? Dia bilang ingin meminta bantuanku, tetapi secara detail aku tidak mengetahui apa yang ingin Asura minta tolong dariku.
Jika itu adalah sesuatu yang aneh, aku pasti secara terang-terangan akan menolak permintaannya itu. Benar, walaupun begitu, saat ini aku berada di keadaan yang tidak bisa mengucapkan kata-kata yang dapat membuatnya marah. Ya, kalian mengetahuinya, Asura adalah wanita yang tidak normal, pasti dia saat ini sedang memikirkan hal aneh tentangku. Lihatlah dia saat ini, dia terus menatap bagian bawahku. Ini adalah kejadian yang tidak biasa bagiku, biasanya aku tidak perduli dengan tatapan para gadis memandangiku seperti itu, tetapi Asura berbeda, aku merasakan hal aneh tentang dirinya, seolah-olah ada sesuatu yang membuatku terpikat kepadanya, tetapi aku sama sekali tidak mengetahuinya apa itu.
Tatapannya itu, dari cara dia menatapinya saja aku sudah mengetahui pikiran ngeres berada di otaknya. Aku ingin memalingkan wajahku untuk melihat yang lain daripada melihatnya, tetapi apalah daya, saat ini kepalaku tidak bisa bergerak sama sekali.
"Itu...."
Saat ini Asura memegang dadaku. Seketika bulu kudukku merinding, ini adalah tindakan pelecehan, aku tidak bisa membiarkannya.
"Apa yang kau lakukan! Lepaskan!.... Hihh, Kau menyentuhnya dibagian mana? Jangan sentuh itu!"
Asura terus mengelus bagian dadaku, hingga akhirnya berpindah ke bagian bawah, itu membuatku berdiri secara alami.
"Ahh... maaf... Sepertinya aku terlalu terbawa suasana" melepaskan.
Memerah di wajahnya, raut wajah yang aneh yang baru saja dia perbuat kepadaku.
Ada apa dengan raut wajahnya itu? Bagaimana aku tidak bingung, tadi dia seperti wanita ganas dan sekarang berubah menjadi gadis polos dengan malu - malunya.
Raut wajahnya menandakan seperti dia adalah korbannya, tetapi itu seharusnya disini aku kan yang menjadi korban?
Hah? Saat ini aku menatap wajahnya, pesonanya terus menarik perhatianku.
Apakah dia memakai <-Charm?->. Tetapi itu tidaklah mungkin kan, seharusnya itu tidak akan mempan terhadapku.
Saya mulai curiga dengan perubahan tiba - tiba ini, setiap aku berdekatan dengannya tiba - tiba jantungku berdetak menjadi tidak beraturan. Mungkinkah dia telah memasukan sesuatu kedalam tubuhku dengan item sihir yang dapat membuatku jatuh cinta kepadanya. Tubuhku juga aneh, aku harus lebih berhati - hati lain kali untuk kedepannya.
"Aku tidak mengetahui apa yang kau masukan kedalam tubuhku sehingga tiba - tiba pesonamu mempan terhadapku, tetapi ingat! Aku sangat membenci perbuatanmu itu! Tindakan licik seperti ini tidak akan menggoyahkan ketetapan hatiku, jadi kamu hanya membuang item yang berharga itu untuk digunakan kepadaku!"
Melihat wajahnya setelah aku selesai mengucapkan kataku, Asura tampak ketakutan, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Dugaanku sepertinya benar, dia telah memasukan sesuatu kedalam tubuhku.
"Ehh... Apa yang kamu bicarakan.. Uhmm... Aku sama sekali tidak mengerti maksudmu"
Mencoba menyembunyikannya dariku, itu tidaklah berguna, aku akan mencari tahunya sendiri nanti dengan kekuatanku.