Ada langkah kaki dari luar ruangan itu. Di sisi lain, Alya masih menatap dokumen di depannya. Pupil matanya gemetar, dan jantungnya berdetak kencang. Ada rasa dingin yang sangat mengganggu. "Suamiku, ini…" Suaranya bergetar hebat, "Kamu sedang bercanda, kan?"
"Kamu dapat membaca isinya, dan jika kamu memiliki pertanyaan, kamu dapat berbicara dengan pengacara." Nada suara Pak Darmawan tenang dan tanpa emosi sedikit pun.
Setelah hidup bersama begitu lama, Alya tahu tentang temperamennya. Dia sangat lembut ketika berbicara, tetapi dia adalah orang yang tegas. Begitu dia mengambil keputusan, hampir tidak ada ruang untuk perubahan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com