webnovel

Which One Should I Choose

Hanya gara-gara mimpi digigit ular, aku sekarang dijodohkan dengan seseorang. Perjodohan itu merupakan perjanjian atau surat wasiat antara mendiang Ayahku dan sahabatnya. Jika aku menolak perjodohan itu, maka aku harus membayar uang dalam jumlah banyak. Dari mana coba aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Dan atas dasar apa pula Ayahku menjodohkan aku dengan anak sahabatnya itu? Aku juga sudah menaruh perasaan kepada teman dekatku, kenapa harus pakai acara perjodohan lagi! Benar-benar frustasi aku sekarang, entah apa yang akan terjadi ke depannya. Yang mana harus aku pilih sekarang? Menolak perjodohan, menerimanya dengan pasrah, menyatakan perasaan kepada teman dekatku itu? Atau terjerat ke dalam perasaan cinta antara teman dekat dengan orang yang dijodohkan denganku? Tetap ikuti terus ceritanya!

LaveniaLie · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
316 Chs

Jangan Buang Waktu dan Waspada

"Mbok kemana aja sih?" bentak Lela kasar.

"Maaf Nona, Mbok dari dapur, minum sebentar, soalnya Mbok baru bangun tidur," bohong Mbok Ana, agar Lela tidak murka.

"Cepat buatkan sarapan, aku sudah lapar sekarang!"

"Baik Nona Lela, akan Mbok siapkan segera sarapannya, permisi ...." Lela merasa sedikit curiga terhadap gerak-gerik Mbok Ana, seakan menyembunyikan sesuatu darinya. Tadi saja sebelum ia memanggil Mbok Ana, ia melihat Mbok Ana berada di dapur sedang minum air, tapi kok minum air lagi, mungkin kali haus kayaknya. "Kamu tidak akan bisa menyembunyikan sesuatu di belakangku, aku akan mengetahuinya segera."

***

Matahari mulai kelihatan sekarang dan seperti hari-hari biasanya, Santoso akan terbangun pukul 6 pagi. Sudah hampir 3 jam lamanya ia duduk, menunggu sang Ayah terbangun. "Dirga, tolong ambilkan Ayah minum," pinta Santoso lirih.

"Ha? Baik Ayah." Ia menyodorkan segelas air kepada Ayahnya. "Terima kasih, Dirga."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com