webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Tu Me Manques 8

Tengah malam Esmee tiba-tiba tersentak dan terbangun dari tidurnya. Dengan sedikit terengah Esmee terduduk di tempat tidur. Ia kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya sambil memperhatikan sekelilingnya. "Dimana aku?"

Sesaat Esmee mengagumi ruangan tempat dirinya berada saat ini. Ia sadar dirinya berada di atas tempat tidur yang sangat empuk dan nyaman. Selimut yang menutupi tubuhnya terasa sangat lembut. Di seberang tempat tidur ia melihat dua buah kursi santai yang berada di depan perapian.

Esmee menoleh ke sisi kirinya dan menatap seperangkat sofa bergaya modern dengan lampu hias kristal diatasnya. Ia kemudian menoleh ke sisi kanannya. Tirai-tirai putih menutupi jendela. Esmee penasaran apa yang ada di balik jendela itu. Namun ia tidak sempat memikirnya karena pikirannya sudah tertuju pada seseorang yang berada di atas tempat tidur yang sama dengannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com