webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Sneak Out 11

"Kenapa aku harus melakukannya?" tanya Dokter Omar.

"Aku tidak tahu bagaimana menyampaikannya pada Esmee. Mungkin kau bisa menjelasnnya dengan lebih baik daripada aku," jawab Charles.

Dokter Omar menghela nafas panjang. Sementara Charles cengar-cengir sambil menatapnya. "Please, aku mohon."

"Aku harus berbicara dengannya hari ini?" Dokter Omar kembali bertanya pada Charles.

"Tidak harus sekarang. Kau bisa mengatakannya ketika kalian bertemu di café tempat kalian bertemu," ujar Charles.

"Baiklah, aku akan berbicara dengannya. Lalu apa yang kau lakukan sementara aku berbicara dengan Esmee?"

"Tentu saja menjaga si Bodoh William," sahut Charles. Ia dan Dokter Omar saling tatap sambil berdecak pelan. Suara dering ponsel Charles tiba-tiba mengagetkan keduanya.

Dokter Omar mendesis kesal. "Kenapa kau menggunakan nada dering seperti sirine mobil polisi seperti itu?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com