webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Season of Love 1

Keesokan harinya, yacht yang membawa William, Esmee dan yang lainnya berlayar menuju Nice. Sejak mengetahui bahwa dirinya sebentar lagi akan menjadi seorang Kakak, Luca tidak henti-hentinya memeluk Esmee sambil menempelkan kepalanya di perut Esmee

"Apa dia nanti akan mirip sepertiku?"

"Dia laki-laki atau perempuan?"

"Sedang apa dia di dalam perutmu, Ma?"

"Apa dia makan dengan baik?"

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus dilontarkan oleh Luca sambil memeluk Esmee. William dan Esmee yang memperhatikan Luca hanya bisa geleng-geleng kepala sambil menjawab pertanyaan yang diajukan Luca. Nampaknya Luca memang sudah tidak sabar ingin melihat adiknya.

Esmee membelai lembut kepala Luca. "Kau harus bersabar, Luca. Kemungkinan adikmu akan lahir pada musim semi tahun depan."

Luca menatap Esmee sambil mengerucutkan bibirnya. "Apa tidak bisa dipercepat?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com