Keesokan harinya, yacht yang membawa William, Esmee dan yang lainnya berlayar menuju Nice. Sejak mengetahui bahwa dirinya sebentar lagi akan menjadi seorang Kakak, Luca tidak henti-hentinya memeluk Esmee sambil menempelkan kepalanya di perut Esmee
"Apa dia nanti akan mirip sepertiku?"
"Dia laki-laki atau perempuan?"
"Sedang apa dia di dalam perutmu, Ma?"
"Apa dia makan dengan baik?"
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terus dilontarkan oleh Luca sambil memeluk Esmee. William dan Esmee yang memperhatikan Luca hanya bisa geleng-geleng kepala sambil menjawab pertanyaan yang diajukan Luca. Nampaknya Luca memang sudah tidak sabar ingin melihat adiknya.
Esmee membelai lembut kepala Luca. "Kau harus bersabar, Luca. Kemungkinan adikmu akan lahir pada musim semi tahun depan."
Luca menatap Esmee sambil mengerucutkan bibirnya. "Apa tidak bisa dipercepat?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com