webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Rivalry 5

Pierre yang menemani Esmee berbicara dengan kenalannya menangkap siluet tubuh jangkung William yang kini sedang berjalan melintasi lantai dansa. William nampaknya sedang mencari Esmee. Buru-buru Pierre mengajak Esmee dan teman-temannya untuk pindah ke tempat lain. Ia tidak mau William datang dan merusak kesenangannya.

"Bagaimana kalau kita pindah ke ruangan yang lebih sepi agar kita bisa mengobrol dengan nyaman," ujar Pierre pada Esmee dan dua orang temannya.

"Sepertinya itu bukan ide yang buruk. Aku ingin mendengar lebih banyak tentang D'Amelie," sahut Juan. Sergio mengangguk setuju.

Pierre lalu menoleh pada Esmee. "Bagaimana denganmu?"

"Aku tidak masalah kalau kita pindah ke tempat lain," jawab Esmee.

"Baiklah kalau begitu. Kita pindah dari sini." Pierre menempelkan telapak tangannya pada bagian bawah punggung Esmee dan menggiringnya pergi dari keramaian bersama dengan dua orang temannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com