webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Quel Charmant 5

Esmee melambaikan tangannya pada Dokter Omar ketika pria itu pergi meninggalkan cafe tempat mereka. Sementara Dokter Omar pergi, Roxane langsung masuk ke cafe menyusul Esmee. "Kenapa kau tidak kembali?"

"Aku tidak mau menyela kalian. Kau dan Dokter Omar terlihat sangat menikmati obrolan kalian," jawab Esmee.

Roxane berdecak pelan. "Dia pria yang cukup menyenangkan."

Satu alis Esmee terangkat. Ia kemudian terkekeh. "Jadi–"

Roxane mengangkat bahunya. "Tidak ada salahnya pergi ke bar bersamanya."

Mata Esmee membulat. "Kau dan Dokter Omar mau pergi ke bar bersama?"

Roxane menanggapi ucapan Esmee dengan tersenyum lebar. "Dia pria yang cukup menyenangkan. Aku rasa kami punya sedikit ketertarikan yang sama."

Esmee mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baguslah kalau kalian mempunyai ketertarikan yang sama."

"Sedikit." Roxane mengoreksi.

"Sedikit karena kalian baru mengobrol sebentar. Mungkin kalau kalian sudah sering mengobrol kalian akan semakin banyak menemukan kesamaan," ujar Esmee.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com