Keesokan harinya di restoran D'Amelie, Sven yang berada di dapur merasa ada sesuatu yang janggal diantara William dan Esmee. Beberapa kali Sven mendapati William mencuri pandang ke arah Esmee sambil tersenyum-senyum. Begitu pula dengan Esmee. Pipi Esmee selalu bersemu tiap kali ia memergoki William dengan menatapnya.
Sven menghela nafas panjang. "Aku merasa menjadi makhluk tak kasat mata hari ini. Kalian berdua seperti sedang sibuk di dunia kalian sendiri."
Ucapan Sven membuat William tertawa pelan. Ia kemudian menimpali. "Bukankah kau yang mengatakan kalau kau akan mendukungku jika aku berhubungan dengan Esmee."
Mata Sven seketika membulat. "Maksudmu? Kau dan Esmee? Kalian berkencan?"
William tidak menanggapi pertanyaan Sven dan hanya terkekeh.
"Hei, jawab," desak Sven.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com