webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Lack of Prejudice 1

Setelah jam buka restoran D'Amelie berakhir, William dan Esmee berbicara berdua di dalam restoran yang sudah sepi. Seluruh Pegawai sudah pulang termasuk Marie dan Sven. William dan Esmee berbicara sambil menikmati bir di tengah restoran. Esmee meneguk birnya sebelum ia mulai berbicara pada William.

Sementara William hanya bisa terdiam sambil memikirkan apa yang harus ia katakan pada Esmee. Ciuman itu terjadi begitu saja karena ia ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia tidak benar-benar tertarik pada Esmee. Namun apa yang ia rasakan ketika mencium Esmee ternyata berkebalikan dengan pemikirannya.

Esmee meletakkan botol bir miliknya dan menatap William. Ia lalu mendesah pelan. "Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya kau inginkan."

"Aku hanya ingin kau menjual restoranmu," sahut William di dalam hatinya.

"Sikapmu itu semakin lama semakin membuatku bingung, Will," lanjut Esmee.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu kebingungan," ujar William.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com