webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Lack of Prejudice 11

Teman-teman Pierre yang ikut datang bersama Pierre ke D'Amelie berseru sambil bertepuk tangan ketika melihat makanan yang mereka pesan satu per satu diantarkan ke meja mereka. Semuanya tidak sabar untuk menyantap hidangan buatan Esmee yang terlihat sangat menggugah selera tersebut.

Sebelum Pierre dan teman-temannya menyantap hidangan tersebut, indera penciuman mereka sudah terlebih dahulu dimanjakan oleh aroma makanan yang sangat menggugah selera. Ditambah penataan di piring yang sangat cantik, membuat mereka akhirnya langsung menyantap hidangan buatan Esmee. Choucroute garnie, tarte flambée, sekeranjang garlic bread dan ratatouille tersaji di tiap meja yang diduduki oleh teman-teman Pierre.

Tidak lama setelah makanan tersebut keluar dan memenuhi meja makan, Esmee keluar sambil membawa sebotol wine. Ia tersenyum dan menghampiri meja tempat Pierre duduk. "Wine ini sangat cocok dengan makanan yang aku sajikan untuk kalian," ujar Esmee.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com