webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

La Solitude 7

Tengah hari William kembali terbangun di tempat tidurnya. Sambil menghela nafas panjang, ia menyingkap selimut lalu meregangkan tubuhnya. Matanya mengerjap sambil melihat jendela di kamar tidurnya. William kemudian menelan ludahnya. Kali ini tenggorokannya terasa kering dan membakar hingga ia sedikit kesulitan menelan ludahnya sendiri.

"Bagaimana rasanya?" tanya Alexander.

Suara Alexander mengagetkan William. Ia pun segera berpaling dan melihat ayahnya yang sudah duduk di kursi kerja yang ada di seberang tempat tidurnya. Pria itu terlihat sedang membaca sesuatu di meja kerjanya. "Bukankah kau di Monaco?"

Alexander tertawa pelan. Ia kemudian mengangkat kepalanya dan menatap William. "Menurutmu apa yang membuatku pulang?"

"Pasti Charles yang meneleponmu," jawab William.

"Bukan." Alexander berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri tempat tidur William. Ia kemudian duduk di tepi tempat tidur dan menatap William.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com