webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

High Temper 8

Setelah menghubungi Ibu tirinya, Eleanor memperhatikan William yang tidak berhenti minum. Hampir setengah botol whiskey miliknya sudah dihabiskan oleh William. "Kau benar-benar haus sampai menghabiskan whiskey-ku atau kau sedang banyak pikiran sampai-sampai kau tidak bisa berhenti minum?"

"Yang kedua," jawab William. Ia menuangkan kembali whiskey ke dalam gelasnya. Namun belum sempat William meminumnya, tangan Eleanor sudah lebih dulu menahannya.

Eleanor menatap William. "Jangan sampai kau mabuk ketika kita nanti menemui Ibu tiriku."

"Kau tenang saja. Aku tidak mabuk semudah itu," sahut William. Ia menarik tangannya dan langsung meminum whiskey yang ada di gelasnya.

"Sebenarnya kau sedang ada masalah apa, Will?" tanya Eleanor.

William menatap Eleanor sambil menghela nafas panjang.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com