webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Entre Nous 6

Keesokan paginya, Esmee baru saja membuka matanya ketika mendengar gonggongan keras Bolt di luar kamar tidurnya. Ia menghela nafas panjang. Tidak biasanya Bolt menyalak sekeras itu. Sambil mendengus pelan Esmee akhirnya bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah pintu kamarnya dengan matanya yang masih setengah terbuka.

"Ada apa, Bolt?" gumam Esmee ketika ia membuka pintu kamarnya.

Bolt langsung menggigit ujung baju Esmee dan menariknya. Esmee mau tidak mau mengikuti Bolt karena gigitannya begitu kuat. "Sebenarnya ada apa, Bolt? Kau tahu, kau sudah mengganggu tidurku. Seharusnya aku bisa bangun lebih siang."

Bolt terus menarik Esmee sambil sesekali menyalak. Sampai akhirnya mereka tiba ruang makan. Bolt melepaskan gigitannya pada pakaian Esmee dan langsung berlari ke arah taman belakang. Tatapan Esmee mengikuti Bolt. Mata Esmee yang semula masih setengah membuka tiba-tiba membulat ketika melihat Sophie tergeletak di tanah.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com