webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Entre Nous 11

Pagi hari setelah memakan sarapannya, Esmee segera bergegas untuk berangkat ke tempat kerjanya. Setelah lima belas menit berjalan kaki, Esmee tiba di hotel tempatnya bekerja. Dengan wajah yang masih sembab karena menangis, Esmee berjalan masuk ke dalam hotel melalui pintu belakang. Ia langsung menuju ruang ganti dan mengganti pakaiannya.

Esmee terkejut ketika ia menutup pintu lemari lokernya dan mendapati Julia sudah berdiri di samping lokernya. "Astaga, apa kau tidak pernah pulang ke rumah?" tanya Esmee ketika ia melihat Julia.

Julia bersandar pada lemari loker sambil menyilangkan kedua tangan di depan dadanya. "Tujukkan makanan yang akan kau bawa pada test beasiswa nanti."

"Sekarang?" sahut Esmee.

Julia menganggukkan kepalanya. "Testnya dua minggu lagi. Jika kau belum bisa memuaskanku, kau masih bisa memperbaikinya lagi sebelum tes."

"Hmmm, baiklah," gumam Esmee.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com