webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Birthday Boy 1

Esmee tersenyum-senyum sendiri ketika ia terbangun dari tidurnya. William masih tertidur di sebelahnya. Separuh tubuh William tertutup selimut yang sama dengan yang Esmee gunakan. Esmee terpukau memandangi wajah William dan sebagian tubuh William yang tidak tertutup selimut.

Bagaimana bisa ada orang yang memiliki fisik hampir sempurna seperti William. Dalam posisi tidur terlentang dengan satu tangan yang terangkat ke atas, Esmee merasa ia seperti sedang memandangi patung dewa yunani. Sejenak Esmee merasa tidak sepantasnya William berada di atas tempat tidurnya yang usang itu.

William lebih pantas berada diatas tempat tidur besar yang empuk dengan pilar yang ada di empat sisi tempat tidur. Pilar-pilar itu dihiasi tirai putih yang diikat dengan tali emas. Tidak lupa bantal-bantal besar yang diisi dengan bulu angsa dan dilapisi kain sutra. Persis seperti gambaran tempat tidur para dewa-dewa Yunani.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com