webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

Adaptation 1

Satu minggu setelah ujian beasiswa yang Esmee ikuti di Institut Le Culinaire, akhirnya hari dimana Esmee menerima email dari pihak institut tersebut tiba. Selama satu minggu itu pula Esmee sudah memulai kembali hubungannya dengan William. Esmee sedang bersiap-siap untuk berangkat ke hotel tempatnya bekerja ketika ia menerima pemberitahuan email baru di layar ponselnya.

Esmee menelan ludahnya ketika melihat nama institut Le Culinaire sebagai pengirim email. Ia pun segera berlari keluar dari kamarnya dan mencari Sophie. Esmee langsung menghampiri Sophie begitu ia melihat wanita itu sedang duduk sambil membaca buku bersama Bolt di taman belakang.

"Sophie, aku perlu bantuanmu," ujar Esmee.

Sophie meletakkan buku yang ia baca dan menatap Esmee dari balik kacamata bacanya. "Ada apa? Apa ada masalah?"

Esmee menggeleng cepat. "Ini harinya."

Kening Sophie semakin berkerut. "Aku tidak mengerti."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com