Dae Jung langsung membuka kedua matanya saat mendengar suara tangisan sang adik. Ia menatap ke layar ponsel sambil mengumpulkan nyawanya.
[Abang, adek kangen sama Abang.]
Dae Jung duduk dan mengambil ponsel ibunya. "Adik nggak usah nangis, ini udah sangat malam. Nanti kalau adik nangis, orang-orang pada ketakutan."
[Tapi adek kangen.]
"Iya abang tahu adik kangen, Abang juga kangen sama adik. Tapi gimana lagi kita sekarang udah berjauhan."
Terlihat di sana Zayba memanyunkan bibirnya. Anak perempuan itu menangis kembali dan memeluk sang ayah dengan erat. Humairah yang melihat anaknya tengah menelpon dengan sang keponakan langsung terkekeh. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika mereka memang terpisah oleh negara.
"Adik jangan nangis, lebih baik sekarang adik tidur Abang akan menemani."
Zayba menatap ke layar ponsel dan tersenyum bahagia.
[Oke.]
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com