"Ooh ya sudah kalau begitu aku mau cepat cepat soalnya ini maaf ya aku tidak bisa lama-lama berbicara dengan kamu," ujar Noah kepada Aurel.
Noah pun langsung saja meninggalkan Aurel dan pergi menemui kepala sekolah bersama kakak dan juga Ibunya.
"Hmm wah berarti benar dia mau meninggalkan fanya dan tanpa pertanggung jawaban kasihan banget Fanya dia harus menanggung semuanya sendirian tanpa ada Noah semoga saja dia kuat menjalani semua ini," ujar Aurel dengan sangat pelan dan langsung saja pergi ke dalam kelas.
Noah duduk menunggu kepala sekolah datang dan menghela nafas yang sangat dalam berkali-kali, dirinya harus meninggalkan sekolah di mana ada kisah cinta antara Fanya dan juga dirinya.
Terlihat sangat berat baginya untuk meninggalkan semua kenangan bersama Fanya akan tetapi demi masa depannya dia harus bisa meninggalkan Fanya kenangan dan juga anak yang di kandung Fanya.
Noah berusaha untuk tenang dan tak ber perilaku mencurigakan di hadapan ibu dan juga kakaknya.
"Huff mana ya kepala sekolah kamu kok belum datang jam segini harusnya beliau sudah ada ditempatnya, ya kan ini kan sudah siang kenapa belum datang," ujar Alfaro bertanya kepada Noah.
"Heh ya ampun sabar dulu mungkin dia sedang ada di jalan ke kita tidak tahu apakah ada kemacetan atau tidak selalu saja kamu bicaranya seperti itu nanti kalau tiba-tiba kepala sekolah datang gimana coba
," ujar Noah yang tiba-tiba marah kepada Alfaro.
"Heh idih apaan sih orang cuma bicara seperti itu saja kamu sudah marah marah nggak jelas dari kemarin ya sikap kamu tidak jelas banget, coba lihat tuh Bu sikapnya itu berbeda banget sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan nya," ujar Alfaro kepada Ibunya itu.
"Huss sudahlah ini itu sedang ada di ruangan kepala sekolah Noah! Jangan malah ribut seperti itu nanti kalau didengar malah kita dikasih keluar sudahlah diam saja jangan banyak tingkah Ucap Ibu Alfaro dan juga Noah kenangan yang masih saja membekas di dalam hati.
Sangat susah untuk Noah melupakannya dan ketika melihat sekolah yang di mana melukis banyak kisah antara Fanya dan juga Noah membuat Noah sedikit teringat tentang masa-masa Indah bersama Fanya.
"Assalamualaikum ada yang bisa saya bantu," ucap kepala sekolah yang tiba tiba datang dan langsung saja mengucapkan salam kepada Noah Alfaro dan juga Ibu mereka.
"Walaikumsalam Pak, iya ini aku mau bertemu dengan Bapak karena anak saya yang bernama Noah akan dipindahkan sekolahnya Pak," ucap Ibu dari Noah yang berbicara kepada kepala sekolah mereka pun segera mengurus perpindahan sekolah Noah.
****
"Huh akhirnya selesai juga semuanya berkas berkasnya besok tinggal masuk ke sekolah yang baru," ucap Noah yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah.
"Hmm wah enak nih di sekolah baru jangan minta pindah lagi ya sedikit kamu mau lulus jadi jangan banyak tingkah!" Ucap Alfaro kepada Noah.
"Heh tenang saja aku tidak akan pindah lagi kok! Kamu jangan khawatir aku bakalan betah di sekolah aku yang baru tenang saja deh," ujar Noah meyakinkan Alfaro dengan bicaranya.
"Hmm kalau dulu kakak tidak pernah mau untuk pindah sekolah karena di sekolah itu banyak sekali kenangan maka dari itu kakak tidak pernah yang namanya pindah tapi kenapa ya kamu kok malah mau pindah, pasti ada masalah tapi kamu terus menerus menyembunyikannya awas aja kalau kamu bertingkah ya!" ucap Alfaro kepada adiknya itu.
Noah Terdiam dan tak mau berkata apapun ia takut rahasia yang di tutupnya terbongkar.
"Apa mungkin sih gerak-gerik aku ini dicurigai oleh kak Alfaro sepertinya dia sangat curiga kepadaku tapi aku harus tetap berusaha untuk tenang dan tidak terlihat sangat mencurigakan sepertinya dia sangat sangat mencurigai aku sekarang dan bahkan dia ingin mencari tahu terus kenapa aku ingin berpindah sekolah dari sini," gumam Noah.
"Sudahkan? Hayuk sekarang kita pulang saja Ibu capek banget ini mau berbaring sudah selesai semua kan yang mau diurus, sekarang kita pulang ya," ucap Ibu dari Noah dan juga Alfaro itu yang mengajak mereka untuk pulang ke rumah.
****
"Selamat ya kamu sekarang sudah resmi bekerja di sini akan jadi patner kita semua," ucap salah satu karyawan yang bekerja di toko peralatan bayi itu yang menyapa dan mengucapkan selamat bekerja untuk Fanya yang baru saja masuk bekerja.
"Hehe terima kasih banyak ya teman teman nama aku Fanya bisa kalian memanggil aku Anya dan terima kasih banyak sudah memberiku selamat untuk pertama kali bekerja di sini l, aku semakin semangat bekerja di sini karena banyak orang-orang yang baik kepadaku," ucapnya dengan tersenyum manis kepada teman teman barunya.
Fanya terlihat sangat bahagia karena dia sudah mendapatkan pekerjaan untuk membiayai hidupnya dan juga anaknya.
Dirinya merasa dialah orang yang beruntung karena mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi dirinya dan juga anak yang di kandungnya terlihat dari wajah Fanya dan dirinya selalu saja bersyukur dengan apa yang sekarang dia jalani.
"Iya semoga kamu betah ya bekerja di sini di sini bosnya baik banget kok bahkan ramah banget bos juga mempunyai dua anak cowok yang baik baik juga nanti kamu bakalan kenal kok dengan anak anak bos," ucap karyawan itu yang berbicara kepada Fanya.
"Hehe iya, ayo kita bekerja lagi aku semangat banget nih bekerja di hari pertama sangat bahagia banget semoga saja aku bisa betah ya bekerja di sini bersama kalian semua," ucapannya dengan langsung saja bekerja.
Demi menghidupi anak yang di kandungnya dan juga demi mencari uang untuk biaya kehidupan kontrakan dan juga biaya persalinan untuk anaknya ia tak patah semangat untuk mencari uang.
Fanya berusaha untuk melupakan Noah di dalam hidupnya, dia sangat kecewa kepada Noah karena Noah telah meninggalkan dirinya tanpa bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya kepada Fanya.
"Eh Fanya usia kandungan kamu berapa kalau boleh tahu?" Tanya karyawan itu kepada Fanya.
Akhirnya Fanya pun langsung saja berhenti bekerja dan langsung saja berbicara kepada karyawan yang bertanya kepada dirinya.
"Hmm usia kandungan aku empat bulan kak ada apa ya memangnya?" Tanya Fanya kepada karyawan itu.
"Eh gini ya kamu jangan kecapaian di sini kan ada banyak karyawan jadi kamu bekerja yang ringan dengan saja jadi jangan terlalu berat ya, soalnya kasihan kandungan kamu," ucap karyawan itu yang sangat baik berbicara kepada Fanya dan sangat perhatian kepada Fanya.
"Iya deh terima kasih banyak ya sudah mau perhatian kepada seperti ituJadi aku tidak bekerja yang terlalu berat kok tenang saja hehe," ucapannya yang begitu sangat girang ketika mendapatkan teman karyawan yang sangat baik dan juga perhatian kepada kondisi Fanya pada saat ini.
"Ya sudahlah jangan berterimakasih seperti itu sudah wajib hukumnya sesama teman untuk perhatian apalagi kamu sedang mengandung anak kamu," ucap karyawan itu.
"Hmm iya deh hehe," ucapnya dengan tersenyum manis.
****