Pertemuan pertama yang menjengkelkan

Pagi ini Elis bangun terlambat karena jam alarmnya tidak berbunyi untung saja ada pembantu Elis yang membangunnya kalau tidak dia bisa saja tidak sekolah karena kesiangan. Dengan cepat Elis bangun dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke kamar mandi. Setelah itu dia langsung memakai pakaian yang kasual.

Dengan cepat dia menuruni tangga dan berlari menuju pintu keluar "hey sayang ayo sarapan dulu" ucap Eliza sambil menawarkan Elis sarapan "Tidak ma aku sudah terlambat"ucap Elis dengan napas yang terengah-engah "iya ayo kita berangkat papa juga sudah terlambat" sahut Maikel.

Setelah itu mereka langsung pergi menuju kampus. Pada saat mereka sampai pintu gerbang sudah mau di tutup dengan cepat Elis berlari masuk ke dalam. Setibanya di lorong sekolah Elis tidak sengaja menabrak seorang pria sontak saja mereka berdua terjatuh dan juga semua buku yang Elis dan pria itu bawa jatuh berserakan dan tercampur dan itulah yang membuat Elis sangat jengkel.

Mereka memilih buku mereka baik-baik Takut ada yang salah membawa buku "maaf tuan saya tidak sengaja menabrak anda dan menjatuhkan semua buku anda" ucap Elis sambil berdiri dan menundukkan kepalanya. "Hey kau bukan saja menabrak ku dan menjatuhkan semua buku ku tapi kau juga sudah membuang banyak waktu ku. "Maaf tuan sekali lagi saya minta maaf" ucap Elis dengan ketakutan "kalau begitu saya permisi dulu, sekali lagi saya minta maaf" lanjut Elis.

Dengan cepat Elis langsung berlari menuju ke kelasnya. Dengan napas yang terengah-engah dia masuk ke kelas dan setelah melihat kelas betapa leganya dia setelah belihat kelas nya tidak ada gurunya. "Huh untuk saja belum ada guru"ucap Elis sambil mengistirahatkan tubuhnya yang sangat kelelahan. "Hey kenapa kau sangat terlambat" tanya Fitri. "Jam alarm ku tidak berbunyi untung saja ada pembantu ku yang membangunnya ku kalau tidak mungkin aku tidak akan sekolah hari ini karna bangun kesiangan" ucap Elis sambil sedikit sedih.

Tidak lama kemudian kepala sekolah masuk ke kelas "selamat pagi anak-anak" sapa kepala sekolah. "Selamat pagi juga pak" ucap semua siswa sambil berdiri dan membungkukkan badan mereka, setelah itu mereka langsung duduk kembali. "Pagi ini saya membawa wali kelas sekaligus guru bahasa Inggris baru kalian karena Bu Tuti sudah pensiun. Silahkan masuk pak"ucap kepala sekolah sambil tersenyum dan berbicara ke seseorang yang sedang ada di depan pintu.

Kemudian masuklah seorang pria yang tidak asing bagi Elis. "Astaga tuan itu apakah dia guru baru ku" ucap Elis sambil sedikit ketakutan dan cemas. Yah pria itu adalah pria yang baru saja Elis tabrak di lorong tadi. "Wah pria itu ganteng banget" sahut salah satu siswi di kelas itu. "Iya kau benar dia ganteng banget" ujar teman sebangkunya. "Baiklah anak-anak perkenalkan ini adalah guru baru kalian " ucap kepala sekolah sambil memperkenalkan pria yang ada di sampingnya "selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama saya Kim Glenn kalian bisa panggil saya mr Glenn seperti yang di bilang kepala sekolah tadi saya akan mengajar bahasa Inggris sekaligus wali kelas baru kalian semoga kalian bisa dengan mudah mengerti pelajaran yang akan saya berikan" ucap Glenn sambil memperkenalkan dirinya dan tersenyum manis.

Senyuman dari Glenn membuat semua siswi terpesona dan semakin jatuh cinta kepada Glenn. Termasuk Fitri sahabat baiknya Elis, Fitri yang menyadari bahwa ada yang aneh dengan Elis "heyy Elis apa kau sakit senapa kau pucat sekali kalau kau sakit aku akan minta izin ke Mr Glenn"ucap Fitri cemas dengan keadaan Elis. Elis pucat bukan karena sakit melainkan dia takut kalau sampai harus di hukum "aku tidak apa-apa memang kepala ku sedikit pusing, tapi jangan khawatir nanti juga sembuh"ucap Elis sambil tersenyum tipis dan meyakinkan Fitri kalau dia baik-baik saja.

"Baiklah anak-anak saya permisi dulu, Mr Glenn saya permisi" ucap kepala sekolah sambil sedikit membungkukkan badannya ke arah Glenn. "Iya pak silakan" balas Glenn sambil membungkukkan badannya dan tersenyum tipis. Setelah itu kepala sekolah langsung keluar dari kelas. "Baik anak-anak mari kita mulai pelajarannya"ucap Glenn sambil memegang buku pelajaran dan menuju ke papan tulis. Glenn yang baru menyadari bahwa ada wanita yang baru saja menabraknya tadi sedang tertunduk ketakutan dengan wajah yang sedikit pucat. Glenn hanya tersenyum jahat tanpa membalikkan badannya dan hanya melirik kan sedikit matanya. Dia tahu bahwa wanita itu sedang ketakutan.