webnovel

8. Keajaiban

Dengan berbekal pengetahuan yang ibu nya berikan, afa mulai mengerti jika perkataannya membuat seisi kelas bingung

''Nih, handphone buatmu"ucap dura ibu afa menyerahkan handphone tebal itu kearah afa

"Dih, ini namanya handphone, kenapa gak beli walki talki sekalian aja bu"ucap afa memandang handphone didepannya

Ibunya mengerutkan dahi bingung.

"Heh, kamu itu udah beruntung, kebanyakan orang di jaman ini tidak memiliki benda itu, hanya orang tertentu saja"ucap ibu nya

Afa hanya mengangguk.

''Nih ganti pakaianmu, soal cerita tentang masa depanmu, kau harus kembali kemasa depanmu"ucap ibunya serius

"Kenapa?, afa juga senang hidup disini,  tinggal sama ibu"ucap afa santai

"Kau tak berfikir umurmu? "Tanya ibunya yang merapikan rambut di depan cermin

"Umurku? "Tanya afa bingung

"Sekarang umurmu 19 tahun, kalau kau terus mengikuti masa lalu mu tanpa kembali kemasa depan, umur mu akan terus bertambah...

"Dan aku akan lebih tua dari ibu jika dimasa depan"tebak afa

Ibunya mengangguk dan memeluk afa sayang

"Ibu tak ingin kau seperti itu, kau tetap anak ibu bukan teman ibu"ucap ibunya sayang

Afa meneteskan air mata nya,  afa menyesal selalu melawan perkataan ibu nya sewaktu ia dimasa depan.

Afa ingin kembali normal. Ketemu teman temannya, keluarganya dan masa kuliah yang ia rindukan.

........

Afa berusaha mengingat, dimana waktu pertama kali ia menemukan jam dan membuat dirinya menjadi seperti ini.

"Gimana? "Tanya ayahnya kepada afa

"Semuanya berbeda yah, afa bahkan tidak tau dimana letak kampus afa"ucap afa bingung

Kota didepannya begitu asing, kalau biasanya banyak gedung gedung dan kali ini jalanan sepi banyak pohon pohon, dan letaknya juga berbeda.

Bagaimana afa bisa mengetahui pohon pertama kali dan tempat afa menemukan jam itu.

Ayah afa menghembuskan nafas lelah, sangat sulit mencari tempat yang bahkan tidak mereka ketahui.

"Ini juga sudah sore, afa dan ibu pulang saja,  besok kita berfikir lagi bagaimana cara mengembalikan semuanya"ucap ayahnya

Afa dan ibunya mengangguk

"Kamu pasti bisa nak"ucap ayahnya memberi semangat.

Afa tersenyum, beruntung dirinya berada diantara kedua orang tua yang sangat baik hati ini.

......

"Angel apa kabar ya,  raja juga, jadi kangen sama mereka"ucap afa yang duduk diteras

"Nak" panggil seorang wanita paruh baya sekitar berumur 40 an itu tersenyum

"Eh tante"ucap afa kaku.

Ia bingung mau memanggil siapa,  kalau ia memanggil nenek, dapat dipastikan afa dan ibunya diusir dari rumah ini.

"Ayo masuk sudah malam"ucap neneknya itu tersenyum

Afa mengangguk dan berjalan masuk kedalam rumahnya.

.......

Sementara disisi lain.....

seorang cowok berusia kira kira 20 an mendengus kasar,  skripsi yang tak kunjung selesai membuat dirinya frustasi.

"Ah sialan"makinya

Belum lagi ingatannya sebagai anak laki laki pertama dalam keluarganya, secara tak langsung ia menjadi tulang punggung keluarganya. Adik perempuan yang masih sekolah dasar ,  ayah nya yang sudah menginjak usia setengah abad itu,  dan ibunya yang tiada hari memaksa dirinya.

Dan omongan orang sekitar yang membuat dirinya semakin terpuruk.

"Mendingan gue mati aja deh"ucapnya frustasi

Ia sudah siap merentangkan kedua tangannya, berharap mobil atau truk yang akan menabrak dirinya.

Dari kejauhan sebuah truk berwarna kuning melaju dengan kencang, ia menutup mata hingga....

"Aduh! "Jatuhnya karena sebuah benda jatuh mengenai kepalanya

Dan bunuh dirinya gagal akibat sebuah jam jatuh didepannya.

"Jam sialan"makinya

Ia menghentikan gerakan tangan yang ingin membuang benda itu

"Menarik juga "ucapnya memegang jam itu

'Putar, dan nikmati waktumu'

Gumamnya pelan

Hingga satu cahaya menarik tubuhnya kedalam sebuah jam itu. Kepala nya pusing, gelap.

Sekelilingnya tampak berbeda

"A... Aku di... Mana,  kembalikan aku"teriaknya takut melihat sekeliling yang berbeda

Hingga ia menyadari

'Welcome 1991'

"APA!!! "

"JAM SIALAN!!!, KEMBALIKAN AKU!!! "

...