webnovel

6. Kembali tahun 1991

Seorang gadis membuka matanya, tubuhnya terlihat kurus, entah sudah berapa lama ia berada di kasur berwarna putih ini, di tempat ia menghabiskan beberapa minggu lamanya.

"Akhirnya kau sadar juga"ucap seorang perawat sambil membantu ia bangun

"Dimana handphone ku, aku ingin menghubungi keluargaku"ucapnya memegang kepalanya yang terasa nyeri

"Handphone? "Tanya wanita itu mengernyitkan dahi bingung

"Iya, atau aku boleh meminjam handphonemu,  kau tidak tau handphone, ini zaman modern dan kau tidak tau itu"ucap nya. Entah kenapa ia merasa baru saja bangun tidur.

Bahkan kecelakaan yang ia alami itu begitu parah, tapi kenapa rasanya ia baru saja bangun tidur dan bermimpi.

"Kau bisa menuliskan surat dan memberi kabar ke keluargamu"ucap wanita itu tersenyum ramah dan menyerahkan alat tulis.

"Kau gila ya, untuk apa aku menulis surat, aku bisa menelfon keluargaku atau aku bisa chatting adik atau temanku"ucap afa meremehkan

Ya, gadis itu adalah latifa, gadis yang mengalami kecelakaan mobil itu

"Beginilah cara kita berkomunikasi"ucap wanita itu ramah

"hei ini sudah 2021 sudah zaman teknologi, atau kau yang kurang update"ucap afa malas

"2021?"tanya wanita itu bingung

Afa mengangguk

"Seperti nya anda hilang ingatan akibat kecelakaan"

"Maksudnya"tanya afa bingung

"Sekarang tanggal 24 oktober 1991 dan kau baru saja mengalami kecelakaan dua hari yang lalu"ucap wanita itu menunjuk kalender di meja kecil itu

"HAH!! "

...

Setelah benar benar dinyatakan sehat, dan boleh keluar dari rumah sakit, tentu saja masih membuat seorang afa bingung.  Pikiran dan akal sehatnya masih terus berperang, ada apa sebenarnya.

"Bu beli es manisnya satu"ucap gadis mungil itu dan...

Ia menyerahkan uang sebesar 100 rupiah, dan mendapat 5 es manis yang bahkan di zaman nya 1.000 rupiah hanya dapat 1 es manis.

Afa memalingkan wajahnya, ini hanya mimpi, ya hanya mimpi

Afa memicingkan penglihatannya, beberapa orang sedang mengantre menelfon dan kenapa mereka mengantre untuk sekedar menelfon, bahkan mereka bisa membelinya dengan mudah tanpa harus membuang uang nya kedalam mesin itu hanya untuk menelfon.

"kalau begini, dimana aku bisa mencari rumahku"ucap afa yang melihat sekelilingnya yang tampak berbeda

Kruk

Afa memegang perutnya berbunyi

"Dimana gue bisa makan, kalau begini"ucapnya mengeluh

"Disini bahkan asing, rumah dan jalan menuju kompleks juga berbeda, dimana rumahku? "Gumam afa ingin menangis.

Flashback on

Jam berukiran kayu itu terlempar dari si pemilik yang kini terbaring diatas aspal dengan penuh darah.

"Ada apa, hubungi keluarganya"teriak beberapa warga yang berkerumun

"Cepat bawa kerumah sakit, dia masih hidup"

Para warga menggotong tubuh gadis berisi itu dan memasukan kedalam mobil yang terparkir disana..

Sementara disisi lain

"Ih cantik banget jam nya"

"Iya cantik, ayo bawa untuk main"ucap gadis berusia 7 tahun itu sambil tersenyum

"Ayo"

"Lihat nih"ucap gadis itu memamerkan temuannya kepada tiga gadis kecil lainnya

"Ih, inikan sekarang jam 9, lihat jam ku"ucap gadis bertopi merah itu

"Iya iya sini ku atur, sekarang kau sebutkan jam berapa"ucap gadis mungil itu sibuk mengatur jam di depannya

"09:19"

Flash back off

Afa tidak tau ia harus apa, dimana jam itu agar ia bisa membalikan waktu, ia tidak akan suka dengan jam itu lagi, gara gara jam itu hidupnya seakan dibolak balik

"Jam sialan"umpatnya menendang botol didepannya.

"Buang pada tempatnya, kau ingat ini jalan mu "ucap seorang wanita memakai baju seragam kebesaran itu

"Sekali lagi ku Peringati"

Afa memutar bola matanya

"Hei aku ini sudah 19 tahun, kau lihat kau itu baru saja berumur 17 tahun, bagaimana bisa kau menasihatiku"ucap afa

"Kau berani denganku, ha! "Ucapnya menggulung baju

"Berani!! "

"ALDURA!!! "Teriak seseorang dari belakang

"FIRMAN"

Afa membulatkan matanya, bahkan dua orang ini bernama sama dengan nama kedua orang tuanya.

Afa Mengucek matanya melihat wajah pria di depannya, setetes air matanya jatuh.

"A... Ayah!! "

....