"Rendi coba kamu bawa kesini duren yang ada diteras" kata ibet sambil memindahkan nasi lamaknya matang kedaun pisang yang sudah dipersiapkan dari tadi.
"apa nama durennya buah kecil dan duri rapat dan runcing plus bekas gigitan tupa"i kata Rendi mencoba membelah duren yang tapi tak bisa bisa.
"sini aku yang belah , jangan belah cialen saja yang kamu bisa" kata ibet.
"kamu lihat tadi dikebun sawit sama cialen" kata Rendi
"gak lah jangan membahas yang tak penting ,lebih baik kita makan duren yang pedas manis duren tai kuda" kata ibet sambil menyendok nasi lamak mengambil satu uleh durian.
'mantap manis nya beda dengan yang lain kata Rendi setelah mencicipi rasa duren yang sepintas tak menjanjikan.
"cialen boleh dikasih duren ga ya" kata ibet.
"kalau sedikit mungkin ga apa apa lah,jika tak dikasih nasi lamak durian,kita tak punya lagi makanan yang lain" kata Rendi.
kemudian ibet membawa kan nasi lamak pakai durian pada Cialen.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com