webnovel

22. Messenger

Al masih saja merenung di balkon kamarnya,entah sudah berapa lama ia berdiri disini.Tangannya masih menggenggam erat post-it yang ia temukan tadi pagi saat baru bangun.Berkali-kali terdengar hembusan nafas kasar darinya.

Maaf ya hari ini aku gabisa nemuin kamu😣.Semangat ya buat turnamen besok 😉💪

Hanya itu isi post-it yang diberikan tya pagi tadi.Jujur saja saat ini Al masih menyukai gadis setengah ber-IQ mentimun itu.Tapi tetap saja dirinya tak boleh egois,karna bagaimana pun juga ini memang bukan tempat tya.Lagi pula ia harus bersiap-siap untuk turnamen besok.

***

Sementara itu tya.

"Akh!!!....pegel banget" teriak tya dari salah satu atap puncak yang ada di gedung itu.Disampingnya terdapat tumpukan surat yang siap kirim.

"Sip ini yang terakhir" tya lalu menjilat amplop tersebut dan menaruhnya di tumpukan kertas tadi.

Memang sejak tadi tya sudah merencanakan sesuatu,sejak perkataan al tadi malam yang terus mengiang di kepalanya maka ia memutuskan untuk mengirim pesan berupa surat pada kerabat terdekatnya.

Tya duduk di tepi gedung tersebut,dari atas ia melihat kota tercintanya itu.Banyak gedung pencakar langit dan matahari yang membuatnya terkesan seperti di anime.

"Ty,mau sampai kapan begini? Kamu tau kan,kepergian kamu itu bukan cuma bikin aku,fia,lia sama six team sedih.Tapi pikirin yang lain dong.Gimana saudara kamu? Gimana perasaan cowok yang kamu temuin di mall waktu itu? Gimana perasaan cowok bule yang kita temuin pas turnamen waktu itu? Dan yang paling penting,Ortu kamu ty...."

"huhhh....dasar nyebelin." batin tya tersenyum.Tapi baginya perkataan al ada benarnya juga.Ia terlalu banyak membuat orang lain sedih karna dirinya.

"Tuhan,waktuku disini tak lama lagi.Kumohon padamu jangan bawa aku pergi sebelum mereka bahagia" perlahan air mata meluncur melewati pipinya.Entah apa yang membuat ia menangis tapi sungguh ini sakit.

Apa kamu pernah merasakannya? Ketika hatimu sakit dan kau menjadi sedih tanpa alasan sama sekali?.

Tya lalu menghapus air matanya dan mulai berdiri.tangannya ia kepalkan di depan wajahnya.

"Baiklah misi membahagiakan orang-orang kita lanjutkan."

***

Ka aldo:

"Hahaha,lu liat ga tampangnya tadi?" ka aldo masuk ke rumah nya sambil tertawa.Ia kemudian mempersilahkan teman-teman nya masuk.

"Tuan,tadi tuan dapet kiriman surat" ucap salah satu art di rumahnya,seraya memberikan sebuah surat yang didepannya terdapat stiker hati.

"Oh iya bi,makasih ya" lalu si bibi pun pamit ke dapur lagi.

Untuk ka aldo ❤

Ka...maafin aku ya.Aku udah banyak ngerepotin kaka.Makasih juga karna kaka udah bisa ngebuktiin ke aku kalo ga semua cowok itu brengsek kaya papah.

Kaka jangan khawatir,aku disini baik-baik aja ko.Disini aku ga pernah nangis lagi loh ka.Aku hebat kan?.Disini aku dijagain terus sama banyak malaikat (jadi berasa kaya penguasa surga😌).

Sekian ya ka.Aku harap kaka bahagia disini.Jangan sedih lagi ya ka,nanti aku ikut sedih

Salam manis peluk hangat: tya😊

Mata aldo membelalak kaget melihat siapa sang pengirim surat namun setelah itu ia tersenyum manis.

"Kaka bahagia begitu tau kamu baik-baik aja" batin ka aldo

***

Alex:

Alex kini sedang duduk manis di kamarnya.musim dingin di luar sana dan coklat panas ditambah kamar hangat memang perpaduan yang pas.Semenjak kematian teman instagram nya,alex memutuskan untuk pulang ke negara asalnya.

Tok tok...

Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk,ternyata itu adik perempuannya.

"Kaka,kamu dapat surat" ucapnya sambil menyodorkan surat berstiker bendera indonesia.

"Apa itu dari indonesia?" tanya adiknya dan alex hanya mengangkat bahunya.

Untuk Alex:

Maaf ya aku gabisa tepatin janji aku buat jalan sama kamu.

Lain kali aku ganti deh.kalo kita udah ketemu lagi tapi kalo bisa😆.Kapan-kapan main kesini ya,nanti aku ceritain lagi soal yang seru-seru .Tapi jangan ngomong yang aneh-aneh nanti setan di neraka sebelah pada ikut nguping deh.Bisa repot urusannya klo gitu.

Sekian dari aku ya.Kamu gausah sedih lagi ya,nanti aku ikut sedih

Salam manis peluk hangat: tya😊

Alex hanya tertawa membaca surat itu.lagipula bagaimana cara ia agar bisa menemui tya?,gadis itu memang aneh.Tapi perlahan alex mulai merasa tenang,ia sangat rilex.

"baiklah jika kamu sudah bahagia" ucap alex.

***

Hari itu tya sibuk terbang kesana-kemari untuk mengirimkan suratnya,memperhatikan setiap ekspresi mereka dan entah baru sadar atau emang baru terjadi tapi setiap kali ia melihat orang-orang tersenyum.Ia semakin bening dan menghilang (hampir).