Rose kembali tersenyum. Ia juga segera merapatkan kedua kakinya agar tidak menampilkan isis di dalam sana. "Saya tadi tanya, kenapa Anda ke sini? Ada urusan apa?"
"Oh! Saya datang ke sini hanya ingin memberikan bingkisan ini. Ada beberapa produk parfum yang ingin saya ajukan untuk menjalin kerjasama dengan Anda. Saya pikir kalau bertemu di apartemen akan lebih intens lagi pembicaraannya. Maaf, saya tidak ingin berniat buruk. Anda juga tahu bagaimana antusias istri saya, 'kan? Akh, dia itu sangat posesif sekali." Bryan kembali menatap bagian yang sama.
Batin Rose langsung berbicara, "Argh, dasar pria hidung belang. Bilang saja kamu datang kesini untuk menggodaku, 'kan? Aku juga tahu orang-orangmu sudah mencari data pribadiku di badan informasi. Aish, dia juga sepertinya sudah mulai tergoda dengan hal ini." Rose kembali membungkukkan badannya, sehingga bagian yang terbuka itu semakin terlihat dengan jelas. "Bukankah istri yang posesif itu bagus, ya?" ucapnya kepada Bryan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com