"Turunkan saja saya di depan sana, Pak."
"Lalu, setelah saya turunkan, kamu mau pergi kemana lagi?" tanya lelaki itu lagi.
Shazia sontak menatap wajah Harshad dengan lekat. "Saya mau pergi kemana, ya terserah saya, Pak. Kenapa bapak begitu bawel?" tanya Shazia seraya kembali meluruskan pandangannya.
Harshad langsung terdiam setelah mendengar ucapan wanita itu. Ia juga langsung meminggirkan kendaraan di depan halte bus. Setelah laju mobil berhenti, Shazia kembali menatap wajah Harshad dengan lekat.
"Terima kasih, Pak. Untuk yang kesekian kalinya. Kamu sudah banyak sekali membantu saya," ucap Shazia sebelum turun dari mobil lelaki itu.
Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir lelaki itu. Ia hanya diam menatap ruas jalanan, lalu pergi begitu saja. Tentu saja hal tersebut membuat Shazia merasa cemas. Setelah mobil sport hitam itu berlalu jauh, Shazia kembali melihat ponselnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com