"Bryan, perutku sudah terlalu kenyang. Ini kamu habiskan mie instan milikku. Aku lihat kamu sejak tadi terus melihatku." Shazia langsung memberikan mie instan yang ada di tangannya kepada Bryan.
Bryan dengan senang hati menerima pemberian Shazia. Ia langsung menyantap habis mie instan yang sudah tersisah seperempat dari mangkoknya. Shazia terus tersenyum dan menatap wajah Bryan, meskipun kini ia sedang meneguk segelas air hangat yang ada di dalam gelas bening.
****
"Freya, kenapa wajahmu terlihat kesal seperti itu?" tanya Harshad ketika tak sengaja melihat wajah Freya yang terlihat tegang dan terus menatap lurus ke arah ruang jalan raya.
Freya langsung memalingkan wajahnya kepada Harshad. "Entah mengapa, aku merasa seperti ada sesuatu hal yang menggumpal di dalam hatiku. Aku juga tidak tahu dari mana asalnya." Freya kembali meluruskan pandanganya.
"Katakan saja kepada diriku, Freya. Jangan sungkan untuk menceritakannya. Aku juga tidak mempermasalahkan apapun itu."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com